Wajah Pelaku Penembakan Masjid di Quebec Kanada

Alexandre Bissonnette, tersangka penembakan masjid di Quebec, Kanada.
Sumber :
  • Facebook/Handout via REUTERS

VIVA.co.id – Seorang mahasiswa Prancis-Kanada bernama Alexandre Bissonnette (27) ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan sebuah masjid di kota Quebec, Kanada, pada Minggu malam, 29 Januari 2017.

Quebec Laporkan Kematian Pertama Usai Vaksinasi AstraZeneca

Pihak berwenang menuduh Bissonnette melakukan pembunuhan berencana terhadap enam orang yang tengah berada di dalam masjid dengan senjata api.

Bissonnette, ditangkap bersama seorang pria berkebangsaan Maroko bernama Mohamed el Khadir pada Minggu malam. Namun, setelah diselidiki oleh kepolisian Quebec, hanya satu orang yakni Bissonnette, yang terlibat dalam peristiwa berdarah itu.

Waduh, Anggota Parlemen Kanada Telanjang Saat Pertemuan Virtual

Thomas Jacques dari perwakilan kantor kejaksaan mengaku siap mengadili Bissonnette dengan bukti-bukti yang ada. Mahasiswa Laval University itu menjadi satu-satunya pihak yang bertanggung jawab atas penembakan enam orang di sebuah masjid kota Quebec.

"Tuduhan diletakkan sesuai dengan bukti yang ada," kata Thomas Jacques dilansir Reuters, Selasa, 31 Januari 2017, ketika ditanya mengapa Bissonnette tidak didakwa dengan pelanggaran yang berkaitan dengan terorisme.

Insiden Penusukan di Kanada saat Halloween Tidak Terkait Terorisme

Polisi menolak untuk menjelaskan motif penembakan di Centre Culturel Islamique de Québec itu. Sebuah sumber menyebutkan bahwa Bissonnette tidak terkait dengan jaringan teroris mana pun atau biasa disebut 'lone wolf'.

Di Washington, para ahli keamanan pemerintah AS cenderung memberikan penilaian bahwa motif pria bersenjata itu paling mungkin dimotivasi oleh kebencian terhadap umat Islam.

Namun, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan kepada parlemen di Ottawa bahwa peristiwa ini adalah serangan teroris. "Jangan salah, ini adalah serangan teroris," kata Truedau.

Desa Natal di Quebec Kanada.

COVID-19 Naik, Quebec Bolehkan Orang yang Positif Tetap Bekerja

Langkah itu untuk mencegah kekurangan staf dapat menghambat layanan kesehatan, kata Menteri Kesehatan Kanada Christian Dube, Selasa. Positif COVID-19 tetap bekerja.

img_title
VIVA.co.id
29 Desember 2021