Survei: Mayoritas Warga Eropa Tak Inginkan Imigran Muslim

Ilustrasi Imigran.
Sumber :
  • Reuters/Files

VIVA.co.id – Sebuah jajak pendapat mengungkapkan bahwa mayoritas orang Eropa menginginkan adanya larangan masuknya imigran dari negara-negara bermayoritas Muslim.

UE Setop Pasokan, Rusia: Harga Minyak Bakal di Atas US$300 Per Barel

Dilansir Independent, Rabu 8 Februari 2017, rata-rata sebanyak 55 persen masyarakat dari 10 negara di Eropa yang disurvei, ingin menghentikan semua kegiatan imigrasi di masa depan dari negara-negara mayoritas Muslim.

Survei yang dilakukan oleh Studi Chatham House ini dilakukan sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang melarang imigrasi dari tujuh negara mayoritas Muslim ke AS. Mayoritas dari negara-negara Eropa tersebut menentang imigrasi dari negara Muslim.

Uni Eropa Diminta Menanggung Biaya Pengungsi Ukraina

Berdasarkan hasil survei tersebut, larangan imigrasi didukung oleh 71 persen masyarakat Polandia, 65 persen di Austria, 53 persen di Jerman dan 51 persen di Italia. Di Inggris, 47 persen orang mendukung larangan.

Dari para responden, penolakan terhadap imigran Muslim mayoritas disampaikan oleh responden yang berusia dewasa. Sementara, mereka yang berusia di bawah 30 tahun kurang menentang.

Ukraina Minta Masuk Uni Eropa, Slovenia Dukung Diproses Cepat

Selain itu, survei yang dilakukan terhadap 10 negara di Eropa pada tahun 2016 tersebut menemukan para responden memiliki pandangan bahwa tidak menjadi sesuatu yang menguntungkan jika Muslim tinggal di negara mereka.

Dari data tersebut diketahui 72 persen masyarakat Hongaria memiliki pandangan negatif tentang Muslim, diikuti 69 persen dari Italia, 66 persen dari Polandia, 66 persen orang Yunani dan 50 persen dari Spanyol.

Di Inggris, hanya 28 persen orang yang mengatakan memiliki pandangan yang tidak menguntungkan atas kaum Muslim. Sementara, di Jerman dan Prancis 29 persen orang menyatakan pendapat yang sama.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya