- www.bookmice.net
VIVA.co.id – Hari ini 72 tahun silam. Amerika Serikat mengerahkan 300 pesawat pembom dan menjatuhkan 2.000 ton bom di ibu kota Jepang, Tokyo. Hal ini menyebabkan 100 ribu warga sipil tewas. Salah satu lokasi terparah di sepanjang Sungai Sumida.
Mengutip situs History, serangan sporadis ini mengakibatkan kehancuran yang luar biasa dalam upaya menjatuhkan moral orang Jepang, serta memaksa mereka menyerah dalam Perang Dunia II.
Serangan itu merupakan operasi pengeboman pertama yang dilakukan AS terhadap Jepang. Pesawat pembom B-29S memulai serangan pada pagi hari, dengan menjatuhkan bom napalm dan magnesium.
Kebakaran meluas dengan cepat, pada rumah-rumah orang Jepang yang terbuat dari material kayu dan kertas. Oksigen berubah menjadi karbon monoksida. Mayoritas korban tewas dalam kondisi mengerikan.
Mereka terpanggang di tengah kebakaran hebat di Tokyo. Adapula tewas lantaran kehabisan oksigen. Nahas, mereka yang berusaha menyelamatkan diri dengan terjun ke sungai justru mati karena panasnya air sungai yang mendidih.
Serangan para bomber AS ini berlangsung hingga sembilan hari ke depan, yang kemudian menyasar ke Nagoya, Osaka dan Kobe. Akan tetapi Jepang belum juga menyerah.
Puncak serangan AS adalah pada 6 dan 8 Agustus 1945, dengan dijatuhkannya dua bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Di sinilah moral orang Jepang runtuh dan akhirnya menyerah.
Pesawat Militer AS Jatuh di Laut Timur, 11 Kru Dicari
Pesawat itu diduga bermasalah mesinnya.
