RRC Klaim Manuver di Laut China Selatan Bukan Militerisasi

Foto terbaru soal pembangunan di wilayah sengketa di Laut China Selatan.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Perdana Menteri China, Li Keqiang, menegaskan bahwa tindakan pemerintah di Laut China Selatan bukan dilakukan untuk tujuan militerisasi. China mengerahkan persenjataan ke kawasan sengketa tersebut untuk mempertahankan kebebasan bernavigasi.

Patroli Laut China Selatan, Australia Bangun Armada Drone

"Segala fasilitas dan prasana, pulau maupun terumbu karang yang ada di Laut China Selatan, ditujukan untuk tujuan sipil. Meski ada sejumlah alutsista di sana, tujuannya adalah untuk menjaga kebebasan navigasi," kata Li, dikutip Asian Correspondent, Jumat 24 Maret 2017.

Sejak beberapa waktu terakhir, China telah menuai kecaman internasional karena pembangunan konstruksi berskala besar di Laut China Selatan. Negeri Tirai Bambu ini mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan yang kaya akan sumber daya, di mana sekitar USD 5 triliun perdagangan dagang melewati kawasan tersebut setiap tahunnya.

AS Siap Imbangi Dominasi Tiongkok di Laut China Selatan

Sementara, beberapa negara tetangga yang juga menjadi anggota ASEAN, memiliki klaim atas perairan tersebut. Negara tersebut diantaranya Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.

Amerika Serikat memperkirakan, Beijing telah menambahkan luas daratan sebesar 1.300 hektar di tujuh bagian Laut China Selatan selama tiga tahun terakhir. Hal ini dibuat untuk membangun landasan pacu, pelabuhan, hanggar pesawat dan peralatan komunikasi. (ren)

Kapal Perang AS Berlabuh di Laut China Selatan, Bikin Gentar
Pemerhati politik Rocky Gerung dalam forum diskusi bertajuk Gerakan Rasional Indonesia di kota Padang, Sumatra Barat, pada Senin, 9 Juli 2018.

Rocky Gerung: Konflik Laut China Selatan, RI Hanya Tahan 14 Jam

Dalam hitungan jam NKRI akan lumpuh, apa analisisnya.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2018