Bertemu Trump, Jokowi Bahas Ekonomi dan Berantas Terorisme

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Presiden AS, Donald Trump (tengah).
Sumber :
  • REUTERS/Ludovic Marin/Pool

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sela-sela penyelenggaraan KTT G20 di Hamburg, Jerman. Jokowi mengapresiasi pemerintah AS yang berkomitmen memperkuat hubungan dengan Indonesia.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Pertemuan antara Jokowi dengan Trump berlangsung di Ruang Pertemuan Bilateral Hamburg, Sabtu, 8 Juli 2017. Mengawali pertemuan, Jokowi melontarkan sapaan untuk Trump agar memberikan keakraban dalam pertemuan.

“Saya ingin menyampaikan salam dari jutaan penggemar Anda di Indonesia. Mereka tertarik untuk menyambut Anda di Indonesia," kata Jokowi kepada Trump seperti dikutip dari keterangan tertulis Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu, 8 Juli 2017

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Jokowi menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Pence ke Jakarta beberapa waktu lalu. Bagi dia dan pemerintah Indonesia, kunjungan tersebut menandai komitmen Amerika Serikat untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia.

Dalam pertemuan itu, peningkatan kerja sama di bidang ekonomi dan  pemberantasan terorisme juga masuk pokok pembicaraan. Misalnya, di sektor ekonomi, Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia terhadap ekspor kelapa sawit untuk biodisel ke Amerika Serikat.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

Tak ketinggalan, Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia mengimpor kedelai dalam jumlah yang besar. Maka, kedua pemimpin negara tersebut sepakat meningkatkan perdagangan bilateral yang saling menguntungkan.

Adapun hubungan perdagangan dua negara saat ini sangat bervariasi, mulai dari kelapa sawit, kedelai sampai ke pesawat terbang.

Terkait sektor penanggulangan terorisme, Jokowi menyampaikan apresiasinya karena komitmen AS untuk tidak memusuhi Islam. Selain itu, AS juga bersedia bekerja sama dengan negara muslim untuk memerangi terorisme. Hal ini sesuai dengan hasil Riyadh Summit pada bulan Mei lalu yang dihadiri juga oleh kedua pemimpin tersebut.

“Berkurangnya pergerakan ISIS di Syria dan Irak mengharuskan kita memberikan perhatian ekstra kepada pergerakan mereka di daerah lain, termasuk Asia Tenggara. Penyerangan dan pendudukan grup teroris di Marawi, Filipina, merupakan bukti meningkatnya ancaman terorisme,” tutur Jokowi.

Kemudian, Jokowi berharap kerja sama penanggulangan terorisme dengan AS bisa dilakukan dengan pertukaran informasi intelijen, penghentian aliran dana. Lalu, bisa juga melalui pemberdayaan masyarakat moderat dan penyebaran kontra narasi dapat dilakukan oleh kedua negara.

Sebelum menutup pertemuan, Jokowi pun menyempatkan menawari Trump untuk berkunjung ke Indonesia. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya