Unggahan dari Rusia Jangkau 126 Juta Pengguna Facebook di AS

Bikin status Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic

VIVA – Kasus dugaan keterlibatan Rusia dalam pilpres Amerika Serikat, ternyata menarik perhatian publik AS. Melalui media sosial Facebook, mereka mencoba mencari tahu soal Rusia.

Pilpres Bikin Facebook Alergi Politik

Diberitakan oleh BBC, 31 Oktober 2017, sekitar 126 juta pengguna Facebook di AS diduga telah melihat konten yang diunggah oleh operator yang berbasis di Rusia selama dua tahun terakhir.

Jejaring media sosial itu mengatakan, sekitar 80 ribu postingan telah diunggah sebelum dan setelah pilpres pada November 2016. Sebagian besar postingan fokus pada konten sosial dan politik yang memecah belah warga.

AS Waspadai Serangan Teroris dari Orang-orang Kecewa Hasil Pilpres

Facebook merilis angka tersebut kepada pada anggota Senat saat dengar pendapat. Senat bersama Facebook dan dua media sosial populer, Twitter dan Google, akan merinci dampak Rusia di situs-situs populer.

Menurut Facebook, sekitar 80 ribu postingan itu dipublikasikan pada Juni 2015 hingga Agustus 2017. Postingan itu diunggah oleh sebuah perusahaan Rusia yang terkait dengan Kremlin.

Catatan SBY soal Drama Politik AS yang Bisa Dipetik Pecinta Demokrasi

"Tindakan ini bertentangan dengan misi Facebook untuk membangun komunitas dan semua hal yang kita perjuangkan," tulis penasihat umum Facebook Colin Stretch, seperti dikutip dari Reuters.

"Dan, kami bertekad untuk melakukan semua yang kami bisa untuk mengatasi ancaman baru ini," ujarnya menambahkan.

Mengutip Washington Post, pada Senin 30 Oktober 2017, Google juga mengungkapkan bahwa troll Rusia mengunggah lebih dari 1.000 video di YouTube menggunakan 18 saluran berbeda.

Sementara itu, Twitter menemukan dan menangguhkan 2.752 akun yang telah dilacak ke Badan Riset Internet yang berbasis di Rusia, sebuah sumber yang mengetahui sangat dekat tentang perusahaan itu memberikan kesaksian tertulis kepada Reuters.

Pihak Rusia terus membantah bahwa mereka terlibat dalam pemenangan Trump di pemilu AS 2016. Senin 30 Oktober 2017, Paul Manofort mantan manajer kampanye kemenangan Trump diminta menyerahkan diri oleh FBI. Ia diduga memiliki kaitan dengan Kremlin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya