- VIVA/Yasmin Karnita
VIVAnews - Artis Nikita Mirzani ditahan di Markas Polres Metro Jakarta Selatan sampai Senin, 3 Februari 2020, lantaran batal diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan hari ini, Jumat 31 Januari 2020. Niki, sapaan akrab Nikita, jadinya diserahkan ke Kejari Jaksel hari Senin pekan depan.
Selama ditahan di Mapolres Metro Jaksel, Niki tetap dapat kesempatan menemui anaknya yang masih berusia tujuh bulan. Sebabnya, Niki masih harus memberi asupan Air Susu Ibu (ASI). Polisi menyiapkan ruangan khusus untuk Niki menyusui buah hatinya itu.
"Jadi kami fasilitasi karena beliau punya anak kecil. Tentunya anak ini jadi kewajiban juga untuk orangtuanya. Anaknya bisa pulang, bisa di sini karena prosesnya bisa dengan cara lainnya tanpa menyusui secara langsung," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jaksel, Ajun Komisaris Besar Polisi Mochamad Irwan Susanto, di Mapolres Metro Jaksel, Jumat 31 Januari 2020.
Baru ditangkapnya Niki, lanjut Irwan, bukan karena polisi kesulitan. Namun karena polisi mengikuti prosedur yang ada. Di mana polisi memberikan panggilan pertama terlebih dahulu, tapi dia tidak hadir. Kemudian dilakukan lagi panggilan kedua tapi tidak juga hadir.
Aktivitas Niki yang sibuk membuatnya tidak bisa hadir dua kali. Alhasil dia pun ditangkap Kamis, 30 Januari 2020, malam kemarin. Irwan menambahkan tak masalah Niki ditahan di tempatnya sampai Senin pekan depan padahal kasus sudah P21. Hal itu karena pihaknya masih ada wewenang untuk itu.
"Kami saat ini masih punya kewenangan walaupun setelah dinyatakan lengkap perkaranya jadi kami bisa melakukan kegiatan upaya paksa seperti penangkapan, penahanan," ujar dia lagi.
Nikita Mirzani dijemput paksa oleh penyidik karena sudah dua kali mangkir untuk proses tahap dua yakni menyerahkan tersangka dan barang bukti ke kejaksaan.
Kasus ini terjadi pada Juli 2018 lalu. Ketika itu, Nikita bersama Dipo Latief terlibat cekcok di kawasan Jalan Benda, Kemang, Jakarta Selatan. Karena terpancing emosi, Nikita memukul mantan suaminya itu menggunakan asbak hingga menderita luka. (ren)
