VIVA – Dua pria berinisal IW (37) dan AS (28) terpaksa berurusan dengan polisi buntut menggondol sembilan kaleng susu di sebuah minimarket di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.
Keduanya bahkan bisa saja meregang nyawa jika tidak cepat ditolong polisi. Pasalnya, kedua pelaku jadi bulan-bulanan warga yang kesal.
Peristiwa ini terjadi pada Senin 20 April 2020 kemarin sekitar pukul 10.30 WIB. Usut punya usut, sebelum dikormas warga, keduanya sempat.ditagih kasir minimarket, namun tak dihiraukan.
"Mengambil 9 kaleng susu, setelah itu pelaku keluar minimarket dengan tidak mau membayar barang belanjaannya," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 21 April 2020.
Lantas kedua pelaku bergegas masuk ke mobilnya. Berhubung kondisi tidak sepi, kasir minimarket tersebut meminta bantuan warga sekitar mengejar pelaku. Aksi pelarian pelaku terhenti saat mobil mereka menabrak mobil lain. Akhirnya keduanya dapat ditangkap dan diamuk warga.
"Selanjutnya pelaku diteriaki maling-maling oleh karyawan minimarket. Saat bersamaan ada anggota Buser Polsek Ciracas dan pelaku dikejar dan mobil yang dikemudikan pelaku menabrak mobil lain," ujarnya.
Dari hasil penyelidikan polisi, selain menyita 9 kaleng susu, polisi juga menyita senjata jenis airsoft gun dari pelaku. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Hery Purnomo, menambahkan terkait kepenggunaan senjata itu, masih didalami. Tidak menutup kemungkinan kedua pelaku menggunakan senjata itu untuk menakut-nakuti orang lain saat aksi kejahatannya terpergok.
"Ya benar, ada airsoft gun. Tapi, saat kemarin mereka main (melakukan pencurian) air soft gun itu tidak sempat dipakai sama mereka. Mungkin saja tujuan mereka punya air soft gun itu hanya untuk menakut-nakuti orang kalau aksinya ketahuan," kata Hery.
Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Kardus di Tanah Abang, Diduga Dibuang Sang Ayah.
Mayat bayi ditemukan terbungkus kardus dan mengambang di Kanal Banjir Barat (KBB), Tanah Abang Jakarta Pusat, Jumat 26 April 2024. Pelaku ayah biologisnya sudah ditangkap
