- tvOne
VIVA – Nus Kei mengaku akan melakukan rekonsiliasi dengan pihak keponakannya, John Kei atas konflik yang terjadi antar 'persaudaraan Kei' tersebut. Diketahui ada satu korban jiwa yang tewas karena luka bacok di Cengkareng pada Minggu 21 Juni 2020 akibat konflik tersebut.
Diharapkan Nus Kei, konflik itu menjadi yang terakhir dan tidak berlarut-larut. Sebab, dia mengklaim permasalahan sudah selesai dan komunikasi dengan saudara-saudaranya akan lebih baik lagi.
"Saya pikir, untuk adik adik, saudara-saudara itu tidak (akan balas dendam). Saya akan berusaha melakukan rekonsiliasi. Kalau bisa untuk mendamaikan semua orang ‘kei’ yang ada di Jakarta," kata Nus Kei dalam wawancara Kabar Petang tvOne, dikutip Selasa 23 Juni 2020.
Dia mengaku memegang filsafat orang Kei bahwa semua keluarga 'Kei' itu adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Menurutnya, John Kei, tampak belum bisa menahan diri setelah keluar dari penjara pada Desember 2019 lalu.
"Kita tahulah ponakan saya ini baru keluar dari dalam (penjara). Ya kita tahulah mungkin terlalu lama di dalam jadi suasana hati itu... Makanya saya tetap menahan diri," kata dia.
Sejak penyerangan ke kediamannya kemarin, Nus mengatakan, belum ada komunikasi langsung antara dirinya dengan John Kei karena memang belum ada ruang untuk itu.
"Ini mungkin cuma karena emosi, egonya ponakan saya dan egonya saya. Saya munkgin masih bisa kontrol ego saya. Saya (juga) memaklumi dia baru keluar (penjara)," kata dia.
Dia sebetulnya berharap, setelah keluar dari penjara, John Kei akan berubah total. Menurut dia, kejadian penyerangan kemarin itu adalah aib bagi keluarga Kei.
"Ke depan saya berdoa, kami yang ada di sini. saya meminta jangan ada lagi seperti ini, karena ini membuka aib ini, kami tidak mau itu terjadi lagi. saya garansi itu. saya sebagai paman di sini. Saya akan lakukan itu. Saya selalu berharap supaya kejadian kemarin itu jadi akhir dari sebuah rencana besar yang mungkin ada di pemikiran dia," tambahnya.
