- VIVA.co.id / M. Ali Wafa
VIVA – Aziz (45), mendatangi Polsek Cisauk, Polres Tangerang Selatan, Banten. Kedatangannya itu setelah dia mengetahui, adanya penemuan jasad yang sengaja dibakar di area perkebunan Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.
Dia merasa jika jasad tersebut merupakan anak perempuannya, yang sudah satu hari tidak pulang ke rumah, setelah dibawa sang kekasih.
"Saya merasa itu anak saya, SZ (inisial korban), karena ketika dengar dari warga kalau ada penemuan jasad terbakar di area perkebunan, entah kenapa saya merasa itu anak saya, ditambah dia tidak pulang satu hari sebelum penemuan jasad itu," katanya saat ditemui awak media di kediamannya, Senin, 12 Juli 2021.
Baca juga: Kasus Pembakaran Jasad di Tangerang Diduga karena Faktor Asmara
Dengan pengakuannya itu, dia pun telah menjalani proses pemeriksaan, seperti tes DNA. Termasuk memberikan sejumlah barang yang menjadi milik anaknya, korban pembakaran tersebut.
"Saya juga sudah diperiksa, terus saya juga dikasih lihat barang bukti berupa potongan kain batik yang ditemukan di dekat jasad tersebut. Dan setelah dilihat, saya tambah yakin itu anak saya, ada potongan baju yang jadi barang bukti dan persis itu dipakai kerja, saya hafal benar. Batik Jogja dikasih bibinya, yakin itu mah anak saya, itu yang dia pakai pas keluar rumah," jelasnya.
Keyakinan itu juga diperkuat dengan identitas para pelaku yang diamankan. Dimana, memang sebelum putrinya menghilang, mereka sempat datang ke kediamannya untuk melakukan lamaran. Namun, orang tua pihak perempuan menolak.
"Rabu bulan Juni niatnya mau lamaran. Malam datang, besoknya datang lagi bertiga sama tukang salon yang jadi tersangka. Iya saya tahu (mereka), memang iya, saya tolak. Pertama anak saya masih kecil, kedua dia masih jadi tulang punggung keluarga," ungkapnya.
Kini, ia beserta keluarga besar, tinggal menunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian akan hasil autopsi jasad tersebut. Ia juga meminta agar pelaku dapat dihukum setimpal dengan perbuatan yang telah dilakukannya pada korban.
Sebelumnya, pada Jumat, 9 Juli 2021, pukul 06.00, sesosok jasad dengan kondisi hangus terbakar ditemukan di area perkebunan. Pemilik lahan perkebunan menemukan jasad itu pertama kali saat hendak mengecek kebunnya.
Di sana, jasad sudah dalam kondisi tidak utuh. Dan di lokasi kejadian, petugas juga menemukan banyaknya ranting kayu kering yang diduga digunakan untuk membakar.