- tvOne/Didit Cordiaz
VIVA – Aparat kepolisian masih belum menemukan potongan tubuh mayat perempuan korban mutilasi yang ditemukan tanpa identitas, di persawahan di Duaun Sidamulya, Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Polisi telah mengerahkan timnya, termasuk dibantu oleh anjing pelacak atau K9, untuk mencari sisa-sisa mutilasi dari bagian tubuh tersebut. Tetapi masih nihil.
"Di TKP (Tempat Kejadian Perkara) ditemukan dua titik atau spot antara titik 1 dan 2 berjarak kurang lebih 5 meter yang diduga merupakan tempat dimana korban di bunuh dan dipotong bagian tubuhnya (payudara dan alat kelamin). Hasil pencarian di TKP dengan dibantu K9 Satsamapta Polres Tegal belum dapat ditemukan potongan bagian tubuh korban yang hilang," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Polisi Iqbal Alqudusy kepada wartawan, Jumat 4 Maret 2022.
Ciri-ciri Korban Mutilasi
Kata dia, polisi telah melakukan pemeriksaan jenazah alias autopsi oleh dokter forensik dari Biddokes Polda Jateng, di Rumah Sakit Umum Soesilo Slawi.
Berdasar Hasil pemeriksaan, diketahui sejumlah ciri-ciri dari jenazah perempuan itu yakni tingginya sekira 150 cm. Korban diduga berumur 50-60 tahun. Dari pemeriksaan didapatkan luka akibat kekerasan tajam berupa luka iris pada leher, kedua payudara dan kemaluan.
"Didapatkan luka akibat kekerasan tumpul berupa memar pada wajah dan anggota gerak bawah. Didapatkan tanda perdarahan hebat. Sebab mati adalah luka iris pada leher yang memutus pembuluh darah leher kiri mengakibatkan perdarahan hebat," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sampai dengan saat ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi sebanyak 9 orang. Polisi masih melakukan penyelidikan guna menemukan pelaku.
Sebelumnya diberitakan, Polres Tegal, Jawa Tengah, menyelidiki dugaan pembunuhan seorang perempuan tanpa identitas yang jasadnya ditemukan di persawahan di Duaun Sidamulya, Suradadi, Kabupaten Tegal.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy di Semarang, Kamis, mengatakan olah tempat kejadian peristiwa melibatkan anjing pelacak untuk mencari petunjuk di sekitar lokasi.
Menurut dia, dari hasil pemeriksaan diketahui pelaku memotong beberapa bagian tubuh korban (mutilasi).