Pensiunan Perwira Polisi Diduga Pukuli Siswa SD di Banten

Ilustrasi penganiayaan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/bykst

VIVA Kriminal - Pensiunan Polri berpangkat AKBP diduga melakukan kekerasan terhadap siswa Sekolah Dasar (SDN) Kranggot, Kota Cilegon, Banten, pada Sabtu, 27 Agustus 2022. Peristiwa tersebut tak dibantah oleh kepala sekolah, Raman. Dia bahkan bercerita, pensiunan polisi itu mengejar siswanya hingga ke dalam sekolah.

Misteri Seorang Pria Nekat Gorok Leher Sendiri di Tangerang

Disaksikan Guru

"Dikiranya di situ berantem, ketemu pak polisi yang rumahnya deket di situ, bukannya dilerai, secara baik-baik, katanya malah dipukuli. Ketika sudah main pukul orang tua kan enggak terima, orang dikejar sampai ke sekolah, ke dalem kelas, disaksikan juga sama gurunya," kata Kepala SDN Kranggot, Raman, kepada awak media, Senin, 29 Agustus 2022.

Ahmad Effendy Ditemukan Tewas di Kali Sodong, Ternyata Korban Begal Modus 'Mata Elang'

Ilustrasi korban penganiayaan.

Photo :
  • U-Report

Orang Tua Tidak Terima

Polisi Sebut Kernet Bus Maut di Subang Bisa Saja Jadi Tersangka

Raman mengaku sudah berusaha mempertemukan antara orang tua murid dengan pensiunan polisi berpangkat AKBP itu, namun orang tua tetap ingin melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum untuk memberi efek jera.

Baca juga: Pengemudi Mobil Pukul Sopir Transjakarta, Polisi: Murni Penganiayaan

Polisi Lakukan Olah TKP

Polres Cilegon sendiri sudah mendatangi sekolah untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), termasuk memeriksa sejumlah saksi.

Menurut Taman, peristiwa dugaan kekerasan kepada siswa SD berawal saat mereka bermain bola di dekat sekolah, kemudian terjadi keributan antar pelajar. Ada siswa yang masuk kembali ke sekolah untuk didamaikan, namun pelajar lainnya ada yang kabur.

"Tadi sudah dikumpulkan oran gtua, tapi pengen tetep dilanjutkan, biar ada rasa jera. Visum kayanya salah satu orang tua, tapi saksinya banyak. Dari polres juga lagi olah TKP. Masa anak kecil harusnya dilerai, itu mah pukulin," katanya.

Ilustrasi penganiayaan.

Photo :
  • Freepik

Klaim Hanya Melerai

Pensiunan perwira Polri berpangkat AKBP pun angkat bicara. Dia mengaku tidak melakukan kekerasan, melainkan hanya melerai pelajar yang ribut di pinggir jalan dekat sekolahnya.

Kala itu, dia sedang mengendarai sepeda motor, kemudian di jalan melihat keributan antar pelajar dan dilerai olehnya. Dia mengaku sekolah tidak melihat langsung keributan tersebut.

"Informasi awalnya mereka itu pada berantem, saya cuma misahin, enggak mukulin. Di deket rumah saya, itu kejadian aslinya. Pihak sekolah kan enggak tahu, saya kan yang di lokasi kejadian hari Sabtu itu," kata AKBP Yayat Jatmika.

Dia mengakui mengejar siswa SD hingga ke dalam sekolah namun tidak melakukan kekerasan. Alasan dia mengejar lantaran ada siswa yang mengaku dipukul oleh pelajar yang kabur tersebut.

Selang beberapa hari dia dikagetkan ada orang tua yang mengeluhkan anaknya dipukul. AKBP Yayat Jatmika berkilah tidak melakukan kekerasan, bahkan ada anak tetangganya yang ikut dipisahkan olehnya.

"Besoknya orang tua murid bilangnya dipukul segala macem, ya enggak tahu saya, orang enggak ada pukulan segala macem. Itu jam belajar sekolah, kenapa di luar, kenapa berantem," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya