Kasus Serial Killer, Wowon Cs Juga Terancam Dikenakan Pasal TPPU

Polisi bongkar makam Siti Fatimah, salah satu korban Wowon Cs
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA Kriminal – Wowon Erawan alias Aki (60) dan kawan-kawan, para tersangka pembunuhan berantai, bukan hanya terancam pasal pembunuhan berencana tapi juga pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010. 

Sebab, Wowon cs juga melakukan penipuan berkedok menggandakan kekayaan dimana semua korbannya adalah tenaga kerja wanita (TKW). Saat ini, polisi sudah menemukan rekening berisi Rp1 miliar dari tindak kejahatan yang mereka lakukan.

"Segala kemungkinan (jerat pasal TPPU). Penyelidikan berkesinambungan, pasal ini mungkin akan bisa bertambah lagi. Tergantung nanti penyidik akan menggelarkan apakah ini perbuatan berlanjut apakah TKP terpisah. Ini akan kami gelar," ujar  Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi kepada wartawan, Kamis, 26 Januari 2023.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Andrew Tito

Wowon cs sejauh ini baru dikenakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Penyidik pun tengah mendalami apakah pasal persangkaan ketiganya bakal ditambah dengan Pasal 338 dan 339 KUHP tentang pembunuhan. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko menambahkan, saat ini penyidik masih menelusuri aset Wowon cs. Dari tracing aset itu, polisi bisa mengetahui sejak kapan Wowon cs menipu dengan embel-embel supranatural tersebut.

"Apakah ada transaksi keluar masuknya, satu, terlihat. Kedua akan menentukan faktor atau motif ekonominya ini dimulai sejak kapan, ditransfer oleh para korban sampai dengan kapan itu akan terlihat. Ketiga adalah berapa banyak korbannya, tentu akan ada atas nama rekening yang masuk ke rekening pelaku ini sehingga terjadi penjumlahan kumulatif dari nilai," ujarnya. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dia menambahkan, "Baru nanti kita lihat dari hasil kumulatif tersebut, kita lihat tracing asetnya. Dibelikan atau untuk apa materil tersebut."

Sebelumnya diberitakan, polisi menegaskan kasus keluarga tewas keracunan di Bekasi adalah pembunuhan berantai. Total ada sembilan orang korban.

Saat ini, tiga pelaku sudah ditangkap polisi. Ketiganya adalah Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan Dede Solehudin (35).

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer," ujar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 19 Januari 2023. Fadil menambahkan, "Sejauh ini, total korban ada sembilan orang."

Untuk diketahui, tiga dari lima orang yang tinggal di sebuah kontrakan di Ciketingudik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, dinyatakan meninggal dunia. 

Mereka diduga mengalami keracunan. Polisi menemukan sejumlah muntahan makanan di dekat tubuh para korban yang ditemukan tergeletak di dalam rumah.

Korban yang meninggal atas nama AM (35), RAM (21) dan MR (19). Korban meninggal diketahui memiliki hubungan darah yakni ibu dan anak. Mereka tercatat sebagai warga Cianjur dan telah dimakamkan di kampung halamannya.

Areum Eks T-ARA Akhirnya Putus dengan Pacarnya Usai Menimbulkan Kontroversi
Pendeta Gilbert Lumoindong

Kombes Wira Blak-blakan Kapan Panggil Pendeta Gilbert soal Kasus Penistaan Agama

Pendeta Gilbert sebelumnya sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penistaan agama.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024