Otak Pelaku Penembakan Mantan Anggota DPRD Langkat, Ternyata Teman Sekelas Anak Korban

Keluarga penembakan korban mantan Anggota DPRD Langkat
Sumber :
  • B.S. Putra (Medan)

VIVA Kriminal - Keluarga korban penembakan, bernama Paino (47), yang juga mantan anggota DPRD Langkat, mengenali sosok otak pelaku pembunuhan tersebut yang disangkakan pihak kepolisian, bernama LS Ginting alias Tosa (26). 

Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Kardus di Tanah Abang, Diduga Dibuang Sang Ayah.

Anak korban, Rika Mandasari mengatakan bahwa LS adalah teman satu kelas adiknya atau anak korban. Dia tidak menyangka pemuda tega sebagai otak pelaku perencanaan terhadap orang tua mereka.

"Saya kenal dengan otak pelakunya (Tosa Ginting), karena dari kecil-kecil karena satu sekolah, dan satu kelas dengan adik saya," sebut Rika dikutip, Rabu 15 Februari 2023.

Alasan Nico Bunuh Wanita Open BO yang Jasadnya Ditemukan di Pulau Pari

Keluarga penembakan korban mantan Anggota DPRD Langkat

Photo :
  • B.S. Putra (Medan)

Kelima tersangka diamankan tim gabungan kepolisian, yakni otak penembakan LS Ginting alias Tosa (26) warga Bukit Dinding Desa Besilam Bukit Lembasa Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat, D Bangun (38) warga Desa Timbang Jaya Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat. 

Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya

Kemudian, P Sembiring (43) warga Desa Gunung Tinggi Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat, MH alias Tio (27) warga Kelurahan Perdamaian Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat dan SY alias Tato (27) warga Kelurahan Bingai Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat

Lanjut, Rika mengatakan masih ada tersangka lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan berencana tersebut. Tapi, pihak keluarga menyerahkan semuanya kepada Polda Sumut dan Polres Langkat.

"Kalau menurut kami, masih ada tersangka yang lain. Tapi, biarlah polisi yang mencari tahu," tutur Rika.

Sedangkan, untuk empat tersangka lainnya. Rika mengaku tidak mengenalnya."Dan untuk keempat pelaku yang lainnya kami tidak kenal," sebut Rika.

Rika mengatakan untuk motif penembakan itu, lebih sekedar persaingan usaha saja. Hal itu, hanya lontaran biasa saja. Keluarga korban menduga ingin menguasai lahan perkebunan sawit milik masyarakat dengan caranya sendiri. 

"Kalau kita kilas balik, benar atau tidak jika tersangka punya bisnis itu atau tidak. Dia yang ingin merampas hasil pertanian kebun sawit di Desa Besilam Bukit Lambasa itu. Dia yang mau memonopoli, menjajah masyarakat, tapi masyarakat gak mau ngikuti kemauan dia, kami mau merdeka," ujar Rika. 

"Mungkin dari situ dia merasa kekuatannya udah berkurang, dia gak bisa menjajah kami lagi, mendenda kami lagi. Selama inikan, kami kalau gak mau jual buah kelapa sawitnya sama dia, kami didenda, dan yang tak mau kerja sama dia juga didenda," tambahnya. 

Perlakuan itu, menurutnya, sudah berjalan hampir 20 tahun menimpa masyarakat Desa Besilam Bukit Lembasa Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat. 

"Rumah saya juga pernah dibakar, tapi tidak tau siapa pelakunya," ucap Rika. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya