Terkuak, Bripda HS Bunuh Sopir Taksi Online Buat Bayar Uang Kakaknya yang Ditilep

Bripda HS, anggota Densus 88 pembunuh sopir taksi online
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace

VIVA Kriminal – Anggota Detasemen Khusus alias Densus 88 Antiteror Polri, Bripda Haris Sitanggang (HS) ternyata mencuri mobil milik sopir taksi online yang dibunuh bernama Sony Rizal Taihitu (59) karena mau mengganti uang kakaknya yang ditilep untuk judi online.

Alasan Nico Bunuh Wanita Open BO yang Jasadnya Ditemukan di Pulau Pari

Hal tersebut terungkap dalam reka ulang adegan alias rekonstruksi yang digelar hari ini. Dalam adegan pertama diketahui Bripda HS diminta kakaknya untuk membeli satu unit mobil Daihatsu Terios seharga Rp90 juta. Lantas, kakaknya mentransfer uang Rp20 juta dulu untuk uang muka.

"Adegan pertama tersangka dikabari abangnya yang ada di Medan, mentransfer uang Rp20 juta DP mobil Terios harganya Rp90 juta, sisanya Rp70 juta akan ditransfer pada malam harinya. Adegan kedua timbul tersangka untuk bermain judi dengan niat mendapatkan untung. Sehingga uang tersebut habis digunakan untuk bermain judi," ucap penyidik saat rekonstruksi di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 16 Februari 2023. 

Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya

Pada adegan selanjutnya, kakaknya lagi uang sebesar Rp70 juta untuk pelunasan. Tapi, lagi-lagi uang malah dipakai Bripda HS untuk judi online. Buntut uang sebesar Rp90 juta habis buat judi, timbul niat Bripda HS mencuri mobil dengan sasaran sopir taksi online.

"Adegan ketiga abang tersangka mentransfer kembali uang sisa Rp70 juta dan habis digunakan tersangka untuk bermain judi juga. Tersangka berinisiatif melakukan pencurian mobil target taksi online dijual di Jambi, uang penjualan akan dikembalikan ke abangnya," katanya.

Skenario Tante Bunuh Keponakan di Tangerang, Ambil Perhiasan Korban Biar Dikira Kasus Pencurian

Bripda HS, anggota Densus 88 pembunuh sopir taksi online

Photo :
  • VIVA/Foe Peace

Dalam rekonstruksi ini sendiri keluarga almarhum Sony menyaksikan langsung sambil menangis. Salah satu yang hadir adalah istri korban Rusni Masna (59). Mereka terlihat saling menguatkan satu sama lain. Nampak pula keluarga didampingi kuasa hukumnya.

Untuk diketahui, warga di sekitar Perumahan Bukit Cengkeh, Depok, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria pada Senin 23 Januari 2023 lalu. Jasad pria paruh baya itu ditemukan di sekitar mobil Avanza yang terparkir.

Kemudian, pihak keluarga Sony Rizal Taihitu (59), sopir taksi online yang ditemukan tewas di kawasan Bukit Cengkeh itu mengatakan kalau Sony tewas di tangan anggota polisi dari satuan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Yang bersangkutan berinisial HS dan berpangkat Bripda. Hal itu diungkap kuasa hukum keluarga Sony, Jundri R Brutu. Fakta ini ia ketahui pasca HS ditangkap oleh Polres Metro Kota Depok. 

"Penyidik sudah melakukan pemeriksaan, pelaku sudah ditahan tetapi tidak dapat memastikan apakah pelaku masih aktif, tetapi disebutkan masih aktif di Densus 88 dengan inisial HS," kata dia di Markas Polda Metro Jaya, Selasa 7 Februari 2023.

Adapun motif Bripda HS membunuh Sony lantaran kesulitan ekonomi. Dia ingin menguasai harta korban.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Ops Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Polisi, Aswin Siregar membeberkan pelanggaran yang dilakukan Bripda Hari Sitanggang (Bripda HS) selama menjadi anggota Densus 88. 

Kombes Aswin menyebut, Bripda HS kerap kali melakukan penipuan terhadap masyarakat, bahkan sesama anggota kepolisian.

"Bripda Haris Sitanggang ini telah beberapa kali melakukan pelanggaran diantaranya, melakukan penipuan terhadap teman anggota Polri dan melakukan penipuan terhadap masyarakat," kata Aswin saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 7 Februari 2023.

Tak hanya itu, Aswin juga menyebut anak buahnya itu sering bermain judi, sampai meminjam uang kepada rekan-rekannya. Dia juga mengatakan Bripda HS memiliki utang yang sangat besar.

"(Bripda HS) melakukan peminjaman uang kepada temannya, tertangkap tangan bermain judi online, terlibat hutang pribadi yang sangat besar kepada berbagai pihak dan telah diberikan hukuman oleh Pimpinan Densus 88," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya