Anak Bacok Ibu Kandung yang sedang Tadarus Alquran di Masjid hingga Tewas

Ilustrasi ibu membaca atau tadarus Alquran.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Kriminal - Seorang pria di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, secara membabi buta membacok ibu kandungnya hingga tewas. Peristiwa ini terjadi Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Musi Banyuasin, Selasa malam, 28 Maret 2023.

Bejat! Ayah Setubuhi Anak Kandung Selama 5 Tahun, Korban 2 Kali Melahirkan

Pelaku pembunuhan ini ialah Muksin, warga asal dusun lima Desa Letang, Babat Supat. Dia diduga nekat menghabisi nyawa seorang perempuan yang telah melahirkannya itu, karena menganut aliran sesat.

Polres Musi Banyuasin rilis barang bukti pembacokan anak ke ibu kandung

Photo :
  • Istimiwa/Polres MUBA/Sadam Maulana
Pose Menyentuh Nagita Slavina Gendong Baby Lily di Tempat Tidur, Raffi Ahmad: Buah Hati

Informasi yang dihimpun, peristiwa pembunuhan ini terjadi saat sang ibu sedang tadarusan di Masjid Baiturahman, Selasa malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Muksin menikam ibu kandungnya dengan sebilah golok.

Akibatnya, korban Siti Fatonah (56), meninggal dunia bersimbah darah di lokasi kejadian dengan luka tusuk di pinggang. Bukan hanya itu, Muksin juga membacok ayahnya, Misbahul Munir (60), yang mencoba menyelamatkan Siti.

Kementerian PPPA: Korban Kekerasan Seksual Tidak Boleh Di-pingpong

Amukan Muskin itu membuat Misbahul menderita luka bacok di bagian leher. Beruntung Misbahul berhasil menyelamatkan diri dari amukan anak kandungnya itu.

Kepala Polres Musi Banyuasin, AKBP Siswandi, melalu Kasatreskrim, AKP Dwi Rio Adrian, mengatakan pelaku datang ke Masjid menusuk perut ibunya dari sebelah kanan tembus hingga sebelah kiri.

"Usai membunuh ibu kandung serta melukai ayahnya, pelaku pulang dengan tetap memegangi pedangnya," kata Dwi, Kamis, 30 Maret 2023.

Kemudian, warga bersama aparat Polsek Babat Supat segera datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku. Namun pelaku kembali mengamuk dan melukai anggota polisi.

"Pelaku berhasil kita amankan setelah dilakukan tindakan tegas terukur dengan menembak di bagian kakinya, lantaran mengancam warga serta melukai anggota polisi," ungkap Dwi.

Dijelaskan Dwi, dari keterangan beberapa saksi terungkap, amuk pelaku dilatari kekesalan kepada ayahnya yang membakar kitab kepercayaan pelaku.

Pelaku menganggap ayahnya sesat. Begitu pula ketika melihat ibunya membaca Alquran di Masjid, pelaku menganggapnya sesat.

"Saat dilakukan penyidikan, pelaku kemudian mengalami sakit karena membenturkan kepala dan badannya di dinding sel. Sempat dilarikan ke rumah dan mengeluarkan busa dari mulutnya. Namun setelah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan, pelaku pembunuh ibu kandungnya ini dinyatakan meninggal dunia," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya