Chandra Nekat Jadi Otak Perampokan Minimarket di Bekasi Gegara Istrinya Terlilit Utang

Ilustrasi garis polisi
Sumber :
  • VIVA/ Muhammad A.R.

Jakarta – Polisi menyampaikan aksi perampokan minimarket di Bekasi Timur, Jawa Barat karena didalangi kepala tokonya, Chandra alias C. Pelaku C nekat otaki aksi perampokan karena motif ekonomi lantaran sang istri terlilit hutang.

Keuangan Fredy Pratama Menipis, Istrinya Kena Kasus Pencucian Uang di Thailand

"Motifnya itu karena ekonomi, karena istri C ini dililit hutang. Sehingga menimbulkan niat untuk melakukan pencurian," kata Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sukadi, Minggu 6 Agustus 2023.

Sukadi menjelaskan istri kepala toko itu berinisial A sudah mengetahui akan melakukan aksi nekat itu. Bahkan, A juga mendukung aksi perampokan itu. A bersama dengan N akhirnya berkomunikasi untuk mencari sang eksekutor hingga akhirnya bertemu sosok S dan I.

Penghasilan Tukang Parkir Minimarket di Jakarta Capai Belasan Juta per Bulan, Masih Mau Bayar?

"C berkomunikasi dengan istrinya untuk melaksanakan pencurian ini. Dan, akhirnya si A mendapatkan eksekutor yang menjanjikan apabila perbuatan ini berhasil hasilnya akan dibagi dua," kata Sukadi.

Utang Pemerintah Maret 2024 Turun Jadi Rp 8.262 Triliun, Begini Rinciannya

Imbas aksi nekatnya, Chandra kini mesti mendekam di balik jeruji penjara. Begitu juga tiga pelaku lainnya yang sudah jadi tersangka dan ditahan.

Sementara, tersangka A yang merupakan istri Chandra masih diburu polisi. Para pelaku dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Sukadi sebelumnya menyampaikan upaya perampokan minimarket di Bekasi Timur sudah diskenariokan C.

Bahkan, saat merampok, C mengajak sang istri berinisial A. Adapun A saat ini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). "Kemudian tersangka A (DPO) mendukung sepenuhnya akan aksi tersebut," kata dia.

Sukadi mengatakan perampokan itu berawal saat A berkomunikasi dengan seorang inisial N. A saat itu tengah mencari eksekutor skenario perampokan. Kemudian, N mendapatkan S dan I yang akan berperan sebagai eksekutor.

Lalu, C mulai aksinya dengan memerintahkan S dan I selaku eksekutor perampokan tersebut. Saat itu, akal bulus C berpura-pura hendak menutup toko.

Skenarionya, saat C berdiri di depan mesin kasir tetiba sang eksekutor masuk ke dalam minimarket dengan mengacungkan senjata tajam golok. Kemudian, C disuruh menunjukkan brankas minimarket itu. C selanjutnya berikan uang Rp 1 Juta untuk eksekutor saat kejadian. 

"Tersangka C dan salah satu tersangka yang mengacungkan golok keluar dari ruang office. Dan tersangka C membawa uang sekira Rp1 juta," kata Sukadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya