- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Abdul Rochman, pria korban penganiayaan oleh seorang wanita diduga mengalami gangguan jiwa atau stres, dikenal sebagai guru mengaji. Dia ditikam oleh pelaku saat salat berjemaah subuh Masjid Darul Mustaqin, Perumahan Bumi Sawangan Indah I, Depok, Jawa Barat, pada Minggu, 11 Maret 2018.
Ustaz Abdul, begitu dia akrab disapa, dinyatakan baik-baik saja setelah dirawat sebentar di rumah sakit akibat luka tusuk di bagian pipinya. Saat ditemui di rumahnya, dia menceritakan satu peristiwa yang ganjil atau aneh beberapa jam sebelum insiden itu.
Pada Minggu dini hari, kira-kira pukul 00:30 WIB, dia mendengar pintu rumahnya digedor-gedor oleh seorang. Setelah diperiksa, ternyata yang menggedor rumahnya adalah Vivi, wanita berusia 28 tahun, yang selama ini diketahuinya memang mengalami gangguan jiwa.
Vivi, kata Ustaz Abdul, waktu itu berteriak-teriak bilang ingin bertemu dengannya karena ada keperluan. Dia mengingat Vivi karena satu kejadian wanita itu memukulnya tanpa alasan yang jelas. “Terus saya bilang, udah enggak usah,” katanya.
Dia kemudian mengabaikan Vivi dan si wanita itu pun pergi. Lalu, pada paginya, kira-kira pukul 04:30 WIB, Utsaz Abdul bersama putranya seperti biasa salat berjemaan subuh di Masjid Darul Mustaqin, hanya beberapa meter dari rumahnya. Saat itulah pelaku menyerangnya dengan sebliah pisau.
“Pas saya mau takbir, baru mau mulai salat, anak saya yang lagi ngambil wudu teriak, ‘Bapak, Bapak…’, saya spontan nengok, eh dia (pelaku) sudah ngarahin pisau ke leher saya, tapi kena pipi. Pas itu langsung saya tangkap, ya, saya gelut (berkelahi) sama dia ada kali lima menit,” katanya.
Tak banyak saksi kala itu, karena jemaah masih beberapa orang saja. Namun beruntung anak Ustaz Abdul segera melihat si pelaku hendak beraksi sehingga dia masih memiliki cukup kesempatan untuk mengelak.
Pelaku, katanya, dikenal warga memang memiliki kelainan kejiwaan. Namun ia juga kerap salat di masjid itu karena rumahnya pun tak jauh dari lokasi kejadian. “Dibilang stres berat juga, gimana ya; masa orang stres berat kenal sama orang,” ujarnya, masih merasa ganjil atas kepribadian Vivi.
