Dokter RS Tarakan Diperiksa terkait Sembako Monas

Sejumlah warga mengantre mengambil sembako gratis saat acara Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4/2018).
Sumber :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A

VIVA – Diam-diam ternyata polisi juga memeriksa dokter Rumah Sakit Tarakan terkait kasus meninggalnya dua bocah bernama Mahesha Junaedi dan Muhammad Rizki Syahputra, yang diduga meninggal akibat rebutan sembako dalam acara Pesta Rakyat di Kawasan Monas yang diselenggarakan Forum Untukmu Indonesia (FUI).

Insiden 'Nasi Anjing' Berujung Damai, Warga Maafkan Pemberi Bantuan

Seperti diketahui, hari ini, Senin, 7 Mei 2018, polisi memeriksa Ketua panitia acara (FUI), Dave Revano Santosa untuk dimintai keterangan terkait hal tersebut. Padahal pemeriksaan awal pada dokter RS Tarakan direncanakan Rabu 9 Mei 2018.

Dokter RS Tarakan itu juga diperiksa sejak siang oleh polisi, sama seperti Dave, yakni sekitar pukul 14.00 WIB. Hingga pukul 23.30 WIB pemeriksaan masih berlangsung baik pemeriksaan Dave, juga sang dokter.

Kasus Sembako Maut, Polisi Panggil Pengelola Monas

"Masih belum selesai. Teman-teman penyidik juga masih menunggu," ucap Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Jerry Siagian saat dikonfirmasi wartawan, Senin, 7 Mei 2018.

Sebelumnya, Forum Untukmu Indonesia (FUI) menggelar acara Pesta Rakyat dan bagi-bagi sembako di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu, 28 April 2018. Dua orang yaitu Mahesha Junaedi dan Rizki meninggal dunia diduga akibat antre sembako bersama orangtuanya di kawasan Monas. (ase)

Dirut RS Tarakan Bantah Sembunyikan Penyebab Kematian Rizky

Meski Damai, Polisi Tetap Selidiki Isi Kandungan 'Nasi Anjing'

Polisi masih menunggu hasil laboratorium soal kandungan 'nasi anjing'.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2020