Dikritik, Pemprov DKI Akhirnya Cabut Pohon Imitasi

Pohon palsu alias imitasi yang ditanam di jalan Sudirman Thamrin.
Sumber :
  • Dok Koalisi Pejalan Kaki

VIVA – Pohon imitasi yang terpasang di sepanjang jalan trotoar Sudirman-MH.Thamrin, akhirnya dicopot oleh Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta. Pencabutan ini setelah keberadaan pohon plastik itu menjadi sorotan masyarakat dan banjir kritik di jejaring media sosial.

Soal Pohon Imitasi, Kadis PE DKI: Tahun Lalu Tak Masalah

"Pak Kadis melihat di sosial media dan menurut Pak Yuli (Kadis PE) sampaikan ini kan trotoarnya sudah bagus kenapa ditaruh lampu hias tersebut? Maksudnya memang baik akhirnya disetop dan dicabut," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat, 31 Mei 2018.

Sandiaga mengatakan, setiap momen menjelang perayaan seperti hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri para Suku Dinas di Jakarta mempercantik wilayahnya. Pohon imitasi ini dilakukan dari Sudin Jakarta Pusat dan Suku Dinas Perindustrian dan Energi Pemprov DKI.

Sandiaga: Pohon Hias di Medan Merdeka Stok Lama

"Setiap memasuki hari raya atau hari-hari besar, para Sudin itu berinisiatif untuk city beautification, memasang lampu dan sebagainya," ujarnya menambahkan.

Sandi menjelaskan, bahwa tidak benar anggaran untuk pengadaan pemasangan pohon imitasi mencapai Rp2,2 miliar. Dan, itu merupakan stok lampu yang dimiliki oleh Suku Dinas Jakarta Pusat.

Heboh Pohon Imitasi, Anies Ogah Disalahkan

"Jadi, tidak ada anggaran yang dikeluarkan untuk itu. Dan kalau anggaran yang Rp2,2 miliar yang ditanyakan oleh teman-teman, itu untuk lampu-lampu dan beautification yang berkaitan dengan Asian Games yang baru akan dilelang," katanya.

Sandiaga memaklumi kadang dari inisiatif tersebut memang ada yang tak terpikirkan dengan baik. Ia pun coba memberi pengertian pada jajarannya bahwa kalau mereka ngambil inisiatif itu lebih baik disosialisasi dulu ke kepala dinasnya.

"Tapi sayangnya pada hal ini menimbulkan tentunya menghalangi jalan dari pada pengguna trotoar, udah sempit ini ditaruh lagi seperti itu. Walaupun niatnya baik ya tapi kita sampaikan untuk lain kali lebih dipikirkan secara matang dan didiskusikan." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya