Dihajar Dua Celurit dan Sebilah Pedang, DA Hampir Temui Ajal

Ilustrasi penganiayaan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/bykst

VIVA – Nyawa seorang pemuda berinisial DA nyaris melayang lantaran kena sasaran membabi buta oleh Pramono Cs. Bagaimana tidak, akibat serangan Pramono Cs, DA mengalami luka 20 jahitan di kepala dan lima luka pada lengan yang salah satunya mendapat 10 jahitan.

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika

Beruntung nyawa DA masih tertolong setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Islam Jakarta. Sementara pelaku ditangkap kemarin, Selasa 30 Oktober 2018.

Kini pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di balik jeruji besi. Dia dikenakan Pasal 351 KUHP atas hal yang dilakukan.

Siswa SMKN di Nias Selatan Tewas Diduga Aniaya, Kepala Sekolah Jadi Tersangka

"Pelaku tidak terima korban menengahi masalah antara pelaku dengan saudara Rian," ucap Kapolsek Johar Baru, Kompol Endy Mahandika saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu, 31 Oktober 2018.

Kejadian berawal ketika pada 29 Oktober 2018 siang di kawasan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat,  korban sedang duduk bersama temannya Rian. Kemudian, saat mereka sedang asyik duduk, Pramono kemudian datang dan menarik Rian.

Pengakuan Mengejutkan Wanita yang Bunuh Keponakan Lalu Disembunyikan di Tempat Dupa

"Yang kemudian dihalau korban (DA). Kemudian saudara P tidak terima yang kemudian tiba-tiba saudara P melemparkan ke arah korban piring kaca dan terjadi perkelahian satu lawan satu antara korban dengan saudara P dan teman-teman saudara P meneriaki maling," kata dia.

Lantas pada malam harinya di Jalan Galur Selatan, Johar Baru, Jakarta Pusat korban nongkrong lagi bersama Fikri. Tiba-tiba Pramono hadir lagi di sana.

Pramono ternyata membawa tas yang di dalamnya ada sebilah celurit besar. Dia pun datang tak sendiri melainkan ditemani rekannya Adit yang juga membawa celurit serta seorang laki-laki tak dikenal yang membawa pedang.

Kemudian setelah dekat dengan korban, P mengayunkan sebilah celurit yang diarahkan ke kepala korban. Sementara itu, Adit mengayunkan goloknya ke arah lengan kanan korban.

Sedangkan seorang laki-laki yang hingga kini masih diburu dan tidak dikenal identitasnya itu menghunuskan pedangnya ke arah pinggang belakang korban. Begitu pun dengan orang-orang yang dibawa Pramono menghujani DA dengan bogem hingga korban babak belur tak sadarkan diri.

Puas melakukan hal itu, Pramono cs pun membubarkan diri. Sementara itu teman DA, Fikri melaporkan kejadian itu kepada keluarga korban hingga akhirnya DA dilarikan ke RS.

Beruntung DA masih bisa diselamatkan. Tak lama kemudian, keluarga korban membuat laporan ke polisi. Pramono pun diciduk aparat.

Kini pelaku meringkuk di balik jeruji besi atas perbuatannya itu. Polisi pun hingga kini masih memburu pihak yang terlibat dalam pengeroyokan brutal tersebut.

"Berdasarkan visum et repertum korban memang ada tanda (penganiayaan)," kata Endy lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya