Alasan RS UI Belum Gandeng BPJS

Rektor UI Profesor Muhammad Anis
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Rumah Sakit Universitas Indonesia atau RS UI telah beroperasi, namun belum dibuka untuk umum. Hal itu diakui Rektor UI Profesor Muhammad Anis. 
        
"Dibuka sudah, tetapi belum untuk umum. Baru sebatas internal, karena masih tahap uji coba sejak Oktober 2018," kata Anis pada wartawan, Selasa kemarin, 8 Januari 2019. 

Informal Workers Receive Social Security Assistance from Radjak Hospital Salemba

Dia menjelaskan, rumah sakit tersebut belum dibuka untuk umum karena beberapa faktor. Salah satunya adalah menunggu jadwal Presiden RI Joko Widodo, untuk meresmikannya secara langsung. "Kami tadinya, mau buka secara umum Januari ini. Tetapi, kami masih nunggu jadwal Presiden," ujar Anis. 
         
Alasan lainnya, yaitu sejumlah fasilitas penunjang yang ada di rumah sakit masih dalam tahap uji coba. Anis mengatakan, pihaknya sengaja hanya menerima pasien dari kalangan internal kampus untuk menghindari komplain.

"Pasiennya masih seputar civitas akademik, dosen, karyawan supaya kalau ada komplain kita bisa cepat atasi. Kalau langsung masyarakat, kan kita enggak enak juga dong apabila ada masalah perlengkapan yang masih macet. Makanya, kita lihat kondisi SOP-nya segala macam baru ke ranah masyarakat," ujarnya.
        
Karena masih dalam tahap penjajakan, RS UI pun belum bisa menerima pasien dari peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS. 
       
"BPJS kita belum bekerja sama, karena untuk menjadi rumah sakit memerlukan proses dulu untuk akreditasi. Menjadi RS pendidikan juga harus ada persyaratannya juga, untuk menuju ke arah sana memerlukan waktu satu hingga dua tahun," kata Anis.
       
Dia mengungkapkan, seluruh pegawai termasuk dokter yang bertugas di rumah sakit itu berasal dari UI dan tidak melibatkan pihak asing. "Semuanya dari UI. Enggak ada dari luar negeri," ujarnya.

Tinjau RSUD Sibuhuan, Jokowi Pastikan Pelayanan Kesehatan Optimal

Untuk diketahui, rumah sakit tersebut berada di lingkungan kampus UI, Depok, Jawa Barat, dengan kapasitas sekira 300 tempat tidur. Pihak UI mengklaim, rumah sakit itu memiliki fasilitas modern dengan bangunan yang didesain tahan terhadap gempa berkekuatan hingga 9.0 skala richter. (asp)

Pasien Imunodefisiensi Primer minta terapi IDP masuk ke Formularium Nasional

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

Tanpa pengobatan yang tepat, pasien dengan IDP akan mengalami infeksi berulang dan berat, meningkatkan angka perawatan rumah sakit, bahkan kematian,

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024