- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA – Kepolisian Resor Kota Tangerang melakukan pengamanan melekat terkait dengan adanya potensi gerakan people power jelang pengumuman hasil pemilihan presiden pada 22 Mei 2019 di KPU RI, Jakarta.
"Pengamanan melekat yang kita lakukan ada di beberapa wilayah yakni, wilayah yang memang diketahui akan adanya informasi keberangkatan seperti, Kecamatan Solear dan Pasar Kemis yang berasal dari salah satu organisasi masyarakat, dan juga wilayah perbatasan yang lebih mengarah ke Tangerang-Jakarta," kata Kasat Intel Polresta Tangerang, Kompol Agus Hermanto, saat menggelar deklarasi penolakan people power bersama BEM Banten, Jumat, 17 Mei 2019.
Pengamanan melekat tersebut dengan melakukan pendekatan kepada tokoh agama atau ketua dari organisasi masyarakat. Kemudian, razia yang akan ditingkatkan selama tiga hari ke depan, mulai dari barang bawaan dan juga identitas. Selanjutnya, penjagaan di lokasi yang menjadi tempat keberangkatan seperti, jalur tol dan arteri dan stasiun.
"Kita lakukan hal itu sebagai bentuk pengamanan. Di mana, masyarakat diminta mengikuti keputusan yang ada, dan tetap menjaga keamanan negara. Kita juga andalkan mahasiswa sebagai garda depan meredam adanya gerakan itu," ujarnya.
Terkait dengan jumlah massa yang akan berangkat mengikuti gerakan tersebut, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan penelusuran. Karena, dari informasi yang beredar, massa yang tergabung dalam organisasi masyarakat itu masih menunggu instruksi dari pusat.
"Kalau berapa banyak yang berangkat belum tahu, kita masih telusuri. Tapi, kita sangat mengimbau agar jangan berangkat. Namun, kalau ada yang berangkat, akan kita selidiki, apakah ada tanda kutip membuat kondisi tidak kondusif atau tidak. Kalau ada, jangan salahkan nanti ada tindakan tegas dari polisi," katanya. (mus)