Pria yang Tewas di Rumah Kompleks Deplu Ternyata Bukan Keluarga Korban

Halaman rumah keluarga korban pembunuhan dan penganiayaan dengan garis polisi di kompleks perumahan Kavling Deplu Adam Malik Jalan Manggala, Cipadu Jaya, Larangan, Tangerang, Banten, Minggu, 2 Juni 2019.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Polisi berhasil mengenali mayat seorang pria yang ditemukan dengan banyak luka di sebuah rumah mewah di kawasan Kavling Deplu Adam Malik, Jalan Manggala, No 154, Cipadu Jaya, Larangan, Tangerang, Banten.

Sebelum Diciduk, Pelaku Pembunuh Kakek di Garut Sempat Kabur ke Bandung dan Bekasi

Identitas pria yang sebelumnya disebut Mr X itu belakangan diketahui bernama Ricard Sephor. Jasadnya ditemukan di dalam rumah itu, berdekatan dengan korban tewas lainnya, yakni Farhansyah Akbar (16 tahun), dan korban luka Taslimah (40 tahun). Farhansyah dan Taslimah adalah satu keluarga tetapi Ricard bukan.

“Dari hasil pemeriksaan, korban ketiga ini bukan anggota keluarga ataupun memiliki hubungan kekerabatan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metropolitan Kota Tangerang AKBP Dicky Ario Yustisianto, Minggu, 2 Juni 2019.

Ketika Santet Gagal, Pembunuh Bayaran Akhirnya Dipilih Novi untuk Eksekusi Mertua

Identitas Ricard diketahui setelah polisi memeriksa sidik jarinya. Dia berumur 27 tahun, warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Namun polisi belum selesai menyelidiki kasus itu karena masih memeriksa beberapa saksi dan menyita dua bilah pisau yang diperkirakan dipakai untuk melukai para korban.

Terungkap, Motif Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Palembang

Penuh luka

Peristiwa pembunuhan itu terjadi pukul 02.00 WIB, Minggu, 2 Juni. Korban ketiga, Ricard Sephor, tewas dengan luka terbuka di dada kiri dengan pisau masih menancap, luka terbuka pada leher, atas telinga kiri terdapat luka sayatan, dan luka terbuka lainnya di pinggang dan perutnya.

Korban tewas lainnya, Farhansyah Akbar, merupakan anak Taslimah. Sang ibu pun terluka cukup parah, bahkan hingga ususnya terburai, dan kini dirawat intensif di RS Fatmawati.

Warga sekitar awalnya tak melihat sesuatu yang mencurigakan di dalam rumah milik Hadid itu pada Minggu dini hari. Victor, seorang warga, mengaku masih terjaga dan keluar rumah untuk membeli makanan ringan pada pukul satu dini hari. Saat itu ia bahkan melihat kedua korban, Taslimah dan Farhansyah, masuk ke rumah.

"Jarak rumah saya dengan rumah korban sekitar lima meter. Nah, kalau mau keluar sini, saya memang lewat rumah ini (korban). Kemudian saya lihat mereka masuk ke dalam. Saya nyapa doang, engga bertanya apa-apa," katanya saat ditemui wartawan.

Setelah di dalam rumah, Victor menceritakan kepada istrinya bahwa dia baru saja bertemu sang tetangga Taslimah dan putranya. Sang istrinya, katanya, memberitahu bahwa Taslimah dan putranya habis mengantar saudaranya ke Cilacap, tetapi Hadid tak ikut karena sedang bertugas di luar kota.

Tak lama kemudian terdengar suara teriakan yang disusul korban Taslimah keluar meminta tolong dengan kondisi memegangi perut bersama dengan anak keduanya, Farhat. Beberapa warga segera menolong dan membawa Taslimah ke rumah sakit. Warga lantas menghubungi polisi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya