1.000 Karyawan Perusahaan Tekstil Di-PHK

VIVAnews - Sebanyak 1.000 karyawan perusahaan tekstil PT Lucky Abadi berunjuk rasa menuntut pesangon. Mereka di-PHK lantaran perusahaan terkena imbas perekonomian global.

Mereka berunjuk rasa di depan kantor PT Lucky Abadi di Jalan Raya Tugu, Cimanggis Depok, Jawa Barat, Selasa 25 November 2008.

Para karyawan itu di-PHK sejak Mei 2008. Setelah menandatangai surat pemutusan hubungan kerja, mereka kemudian diminta menandatangai surat kontrak baru dengan status karyawan tidak tetap.

Sebagai kompensasi PHK, perusahaan akan memberikan pesangon sesuai lama kerja. Karyawan yang telah bekerja 7-8 tahun dijanjikan uang pesangon Rp 14 juta. Karyawan yang bekerja lebih dari 20 tahun dijanjikan Rp 25 juta.

Namun, hingga kini uang pesangon yang dijanjikan perusahaan tak kunjung diberikan. Bahkan, mulai besok, perusahaan merumahkan 1.000 karyawannya selama tiga minggu tanpa kompensasi apapun. Bahkan, setelah tiga minggu perusahaan tak menjamin para karyawan bisa bekerja kembali.

"Perusahaan sempat menawarkan solusi dengan menyicil pesangon kepada karyawan sebesar Rp 400 ribu secara berkala, tapi hingga kini belum ada kepastian. Karyawan juga  menuntut uang makan selama diliburkan tiga minggu," ujar Supriyono, salah seorang karyawan.

MUI Ajak Masyarakat Doakan Timnas Indonesia: Juara Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade

Wakil Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta, Sumanto, mengatakan, sektor industri yang paling terkena imbas krisis ekonomi global adalah tekstil. Diperkirakan, 16 persen tujuan ekspor tekstil di Jakarta adalah ke Amerika Serikat, negara yang paling parah dilanda krisis.

(Laporan: Ramuna/ Depok)

Terpopuler: Deretan Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia hingga Resep Gampang Gulai Tunjang
Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

Sebuah kelompok kemanusiaan yang berada di Inggris sedang mengamati persenjataan Israel yang belum meledak di Gaza untuk memastikan keamanan wilayah di Palestina.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024