Kebakaran Ratusan Rumah di Jatinegara karena Charger HP

Ilustrasi kebakaran rumah
Sumber :

VIVA – Kebakaran terjadi di pemukiman padat penduduk terjadi di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu dini hari tadi, 21 September 2019. Akibat kebakaran ini, ratusan rumah warga hangus terbakar.

Subhanallah! Al Quran Utuh saat Kebakaran Hebat Hanguskan 10 Rumah di Makassar

Wakil Wali kota Jakarta Timur, Uus Kuswanto mengatakan, berdasarkan keterangan warga setempat, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik yang berasal dari charger handphone.

"Berdasarkan informasi untuk sementara, kita juga masih koordinasi dengan aparat Kepolisian. Tetapi, berdasarkan pengakuan dan informasi dari Pak RT, Pak RW, salah satu indikasinya dari human error dari charger HP," ujar Uus di lokasi kebakaran, Sabtu.

Kebakaran Rumah di Setiabudi Jaksel, 24 Unit Damkar Dikerahkan Padamkan Api

Dengan dugaan sementara tersebut, ia pun meminta, agar masyarakat harus berhati-hati pada saat menggunakan handphone, terutama saat melakukan pengisian daya.

"Ini jadi salah satu catatan, keluarga agar hati-hati pada saat menggunakan HP di-changer terus ditinggal," ujarnya.

Api Melahap Puluhan Rumah di Yapen Papua, Satu Warga Terluka Bakar

Sementara itu, Ibu RW 01, Dwi Lestari menyebut, api berasal dari handphone yang ditinggal pemiliknya saat mengisi daya.

"Dari cas-an handphone yang ditinggal ke warung. Saya sudah tanya warga saya begitu," katanya.

Namun, pihak Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan, guna mendalami penyebab pasti kebakaran tersebut. Saat ini, polisi sudah memasang garis polisi di lokasi kejadian.

"Sudah diberi garis polisi, untuk penyelidikan pihak berwajib," katanya.

Sementara itu, salah satu dokter di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, dr Riki menyebut, ada korban luka akibat kebakaran ini.

"Satu luka bakar ringan di tangan," kata dr Riki di lokasi kepada VIVAnews.

Ia menambahkan, satu warga juga mengalami luka lecet pada bagian jari. Namun, sejauh ini belum ada warga yang dibawa ke Puskesmas maupun Rumah Sakit. "Belum ada yang dirujuk ke Puskesmas dan Rumah Sakit," katanya.

Dokter Riki menambahkan, dia sudah berjaga pada pukul 07.00 WIB tadi pagi. Hingga saat ini, keluhan warga paska kejadian kebakaran adalah batuk, diare, dan luka ringan.

"Paska kejadian keluhan seperti batuk, diare, dan luka-luka. Kita sudah bagi 100 masker buat warga," katanya.

Terkait petugas kesehatan yang berjaga, dia menuturkan, biasanya posko kesehatan akan berada di lokasi kebakaran selama tiga hari ke depan. "Tetapi, tergantung kebutuhan di lokasi," kata Riki. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya