Solidaritas untuk Randy, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah: Polisi Banci

Aksi solidaritas IMM untuk Randy di depan gedung PP Muhammadiyah
Sumber :
  • VIVAnews/Ridho Permana

VIVA – Salah seorang mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari bernama Immawan Randy tewas saat melakukan aksi unjuk rasa dengan massa mahasiswa di Kota Kendari  tepatnya di kantor DPRD, Sulawesi Tenggara. Randy disebut merupakan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Dia tewas tertembak peluru tajam yang diduga berasal dari aparat polisi.

Buruh dan Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan BBM

Menyikapi hal ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto meminta Kapolri Tito Karnavian untuk menginvestigasi langsung penembak Randy.

"Mencermati penanganan peserta aksi oleh Kepolisian Republik Indonesia sudah mengarah pada tindakan brutalitas dengan melakukan penembakan dengan menggunakan peluru tajam telah menelan korban jiwa dari mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo. Tindakan brutal aparat Kepolisian terhadap mahasiswa sangat bertentangan dengan peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian RI dan  Perkapolri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pengendalian Massa," kata Sunanto di Jakarta Kamis 26 September 2019.

Polda: Tidak Ada Demontrasi Mahasiswa di Babel

Sunanto menegaskan, penembakan terhadap Randy akan dilaporkan ke Komnas HAM dan ke Mabes Polri. Ia menyebut, ada pelanggaran prosedur penanganan aksi dan pelanggaran HAM dalam peristiwa tewasnya Randy.

"Selanjutnya, penembakan terhadap saudara Randy akan kami laporkan ke Komnas HAM dan ke Mabes Polri agar diusut tuntas. Untuk sementara ini kami menemukan ada pelanggaran prosedur penanganan aksi dan pelanggaran HAM dalam peristiwa ini. Karena itu kami meminta Kapolri memimpin langsung proses investigasi serta menindak secara tegas oknum Kepolisian yang bersikap represif," paparnya.

Polisi Razia Massa Demonstran 11 April di Perbatasan Depok

Ia menyarankan, agar situasi demo tidak meluas, sebaiknya Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu KPK.

"Agar situasi ini tidak semakin melebar, sebaiknya pak Presiden mengeluarkan perppu pembatalan UU KPK. Saya pikir itu jalan tengah yang paling mungkin diambil oleh pak Presiden,” kata dia.

Sementara itu, malam ini mahasiswa dari IMM menggelar aksi di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta Pusat. Mereka meminta keadilan atas saudara mereka yang tewas. "Kita akan terus menyuarakan kebenaran. Polisi banci, polisi banci," teriak orator. [mus]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya