Mahasiswa Kendari Ikut Demo di Jakarta, Tuntut Kasus Penembakan

Demo Mahasiswa Kendari di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews / Syaefullah

VIVA – Badan Eksekutif Mahasiswa dari Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara turut melakukan unjuk rasa di area Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Unand: Tidak Ada Kenaikan UKT

Ardan Saidmuna, perwakilan dari Bem UHO meminta agar kasus dua mahasiswa di kampus itu akibat kebrutalan aparat keamanan agar dapat tindak dengan tegas. Sehingga, sampai hari ini pelaku itu belum terungkap dengan jelas.

"Jadi hadirnya kami di sini itu kami membawa substansi yang ada di kota Kendari khususnya kasus masalah HAM yang terjadi di kota Kendari terkait meninggalnya sahabat kami Randi dan Yusuf yang sampai hari ini kasusnya belum terungkap siapa pelaku sebenarnya penembakan yang terjadi di kota Kendari," ujar Ardan di lokasi, Senin, 28 Oktober 2019.

Nadiem Makariem Bakal Dipanggil Komisi X DPR Buntut Kenaikan UKT

Maka, dengan kegiatan unjuk rasa ini, ia meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk agar dapat menyelesaikan perkara kasus tertembaknya mahasiswa itu.

"Kami hari ini turun ke jalan mendesak pihak pemerintah khususnya presiden segera menyelesaikan dan kemudian memberikan tekanan kepada pihak kepolisian bagaimana caranya supaya kasus ini segera diselesaikan," katanya.

DPR: Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Bersifat Tersier Tak Jawab Masalah UKT Mahal

Dengan belum terungkapnya pelaku penembakan dua mahasiswa itu, maka Ardan meminta kepada pemerintah agar dibentuk tim independen untuk mengusut kasus itu.

"Jadi kami minta pemerintah segera membentuk tim independen investigasi untuk kemudian membantu penyelesaian kasus ini," katanya.

Sebelum melakukan aksi, Bem UHO telah melakukan pertemuan dengan calon tunggal Kapolri, Komisaris Jenderal Polisi, Idham Aziz untuj menanyakan kasus penembakan dua mahasiwa di UHO tersebut.

"Yang pastinya Mabes Polri memberikan komitmen untuk kemudian menyelesaikan kasus ini. Tapi yang kami minta itu kepastian, sampai kapan kasus ini akan segera terselesaikan," katanya.

Dia pun mengadukan permasalahan ini ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM dan Ombudmsman RI untuk turut mengusut perkara ini.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa dua mahasiswa Universitas Halu Oleo meningggal dunia, yakni Randi (21) dan Yusuf Kardawi (19) saat demonstrasi menolak RUU kontroversial. Usai peristiwa tersebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Irianto. Irianto dimutasi jadi Irwil III Itwasum Polri. Kapolda Sultra dijabat Brigjen Merdisyam.

Randi tewas tertembak dalam demo berujung bentrok dengan polisi di depan gedung DPRD Sultra, Kendari, Kamis 26 September 2019. Gabungan tim dokter forensik yang melakukan autopsi memastikan Randi tewas karena terkena tembakan senjata api.

Ketua Tim Forensik dr Raja Alfatih Widya, yang melakukan autopsi, membenarkan lubang pada dada Randy akibat tembakan. Dijelaskan, peluru itu ditembakkan dan mengenai ketiak kiri kemudian keluar dari dada kanan

Selain Randi, Muh Yusuf Kardawi (19) juga tewas karena luka di kepala saat berdemonstrasi. Kapolda Sultra Brigjen Irianto mengatakan Yusuf tewas karena terkena benda tumpul.

Remaja perempuan berinisial MA (17), warga Tangerang Selatan, diduga diperkosa seorang pria berinisial H yang merupakan salah seorang Staff dari keluarahan Pondok Kacang Tangerang Selatan.

Curahan Hati Keluarga Remaja Korban Pemerkosaan oleh Staf Kelurahan yang Belum Terungkap Hingga Kini

Remaja perempuan berinisial MA (17), warga Tangerang Selatan, diduga diperkosa seorang pria berinisial H yang merupakan staf Kelurahan Pondok Kacang, Tangerang Selatan.

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024