Banjir di Bekasi, Korban Meninggal Capai Lima Orang

Banjir melanda Bekasi sejak Rabu, 1 Januari 2020.
Sumber :
  • VIVAnews/ Dani.

VIVAnews - Korban banjir di Kota Bekasi sejak dua hari ke belakang sudah mencapai lima orang. Seluruh korban itu berasal dari 79 titik banjir akibat intensitas hujan.

Banjir Rendam 87 Desa di Katingan Kalimantan Tengah, Menurut BNPB

“Ada lima orang korban meninggal dunia akibat banjir yang melanda Kota Bekasi sejak Rabu, 1 Januari 2020,” kata Kasubag Humas Pemerintah Kota Bekasi, Sayekti Rubiah, Kamis, 2 Januari 2020.

Wanita yang akrab disapa Yekti itu mengatakan kelima korban meninggal dunia itu penyebabnya variatif. Ada yang disebabkan tertimpa runtuhan bangunan, juga karena sakit.

Momen Dua Batu Raksasa di Kawasan Gunung Marapi Diledakkan

Lima korban meninggal dunia itu terdapat di Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat, dengan ketinggian satu meter. Di wilayah itu, dua orang meninggal dunia. Kemudian, korban meninggal satu orang di Perumahan Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu, dengan ketinggian satu meter. Dan Perumahan Jatibening Baru, Pondok Gede, korban meninggal dunia dua orang dengan ketinggian air satu meter.

Yekti menambahkan dari 69 titik banjir yang terjadi selama dua hari di Kota Bekasi itu, wilayah Bantar Gebang dan Pondok Melati sangat minim titik banjirnya.

Ada Potensi Banjir Lahar Dingin Gunung Ibu Mengarah ke Permukiman, Menurut BNPB

“Kalau Bantar Gebang itu cuma ada empat titik dengan ketinggian air dari 60 sentimeter sampai satu meter. Dan untuk wilayah Pondok Melati hanya satu titik dengan ketinggian air 15 sentimeter,” kata Yekti.

Namun, untuk wilayah yang paling banyak terendam, kata dia, ada di wilayah Bekasi Barat dengan 16 titik. Tinggi air di wilayah itu mulai dari 60 sentimeter sampai 1,5 meter.

“Tertinggi di Bekasi Barat,” tuturnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Selatan, Senin, 3 Juni 2024, melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk memindahkan awan dan mengendalikan hujan guna mengantisipasi banjir di wilayah Sumsel.

BPBD Modifikasi Cuaca Pindahkan Awan Hujan Antisipasi Banjir di Sumatra Selatan

BPBD Sumatra Selatan melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk memindahkan awan dan mengendalikan hujan guna mengantisipasi banjir di wilayah Sumsel.

img_title
VIVA.co.id
3 Juni 2024