Banjir Rendam Jakarta Lagi, Anies Sebut Hujan Lokal Cukup Ekstrim

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama para pengungsi.
Sumber :
  • VIVAnews/ Fajar Ginanjar Mukti.

VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan bahwa banjir yang terjadi lagi di Jakarta pada Minggu kemarin, 23 Februari 2020, hingga Senin, 24 Februari 2020, disebabkan oleh hujan lokal yang ekstrim di ibu kota.

Gunung Lewotobi Erupsi Dua Kali pada Jumat Dini Hari, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 2 Km

Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mencatat curah hujan yang besar sejak Sabtu, 22 Februari 2020.

"Sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi Jakarta mengalami hujan lokal yang cukup ekstrim," ujar Anies, dikutip dari Instagram resminya, @aniesbaswedan.

Banjir Bandang Terjang Melawi Kalbar, 700 KK dari 17 Desa Terdampak

Anies menyampaikan curah hujan itu yaitu 241 milimeter di pintu air Pulo Gadung, 228 mili meter di pintu air Manggarai, juga 184 mili meter di pintu air Kelapa Gading. Selain itu, BMKG juga mencatat curah hujan besar di pintu air Pulomas sebesar 182 mili meter, serta pintu air Setiabudi Timur sebesar 154 milimeter.

"Data itu berdasarkan peta sebaran hujan Jabodetabek BMKG pada hari Sabtu (22/2) pukul 07.00 WIB, sampai dengan Minggu (23/2) pukul 07.00 WIB," ujar Anies.

Banjir di OKU Sumsel Rendam 10 Kelurahan, 1 Jembatan Gantung Putus dan 1.695 KK Terdampak

Anies juga mengemukakan, sekali pun hujan besar, Senin ini, genangan sudah berkurang signifikan. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menunjukkan genangan hanya ada di 1,82 persen atau 35 Rukun Warga (RW).

"Sebagian besar wilayah yang terdampak banjir dan genangan kemarin dipastikan telah surut," ujar Anies.

2017/08/4-sayuran-yang-justru-bikin-badan-jadi-gemuk.html

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya