PPKM Periode Ketiga, DKI Minta Bantuan Polisi Operasi Yustisi

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria berharap ada peningkatan terkait pengawasan selama pelaksanaan PPKM Jawa-Bali periode ketiga. Penambahan jumlah personel dalam operasi yustisi diharap memberi dampak signifikan.

BPS Sebut Berakhirnya PPKM Berdampak Positif ke Ekonomi

"Kedepan, di periode ketiga itu nanti kami harapkan PPKM bisa meningkatkan operasi yustisi, dan penambahan aparat. Ya mudah-mudahan dengan hadirnya Bapak Kapolri yang baru akan lebih banyak lagi meningkatkan jumlah aparat yang dihadirkan dan juga intensitas daripada operasi yustisi," kata dia di Markas Polda Metro Jaya, Rabu 3 Februari 2021.

Menurutnya, dukungan dari kepolisian sangat dibutuhkan karena jumlah personel dari Satpol PP yang terbatas. Selain itu, pihaknya berencana melibatkan unsur masyarakat dalam pengawasan protokol kesehatan.

Bahagia Bisa Ikut Mudik Gratis

Politikus Gerindra ini berharap pemerintah pusat dapat membantu peningkatan fasilitas kesehatan di daerah penyangga Jakarta guna menangani pasien COVID-19 seperti Bogor, Tangerang, hingga Bekasi.

"Apakah nanti tokoh-tokoh masyarakat, ormas, organisasi kepemudaan, dan masyarakat bisa dilibatkan bersama sama untuk melakukan pemantauan dan pengawasan," katanya.

Jumlah Pemudik Lebaran 2023 Diproyeksi Naik, Kemenhub: Masyarakat Sudah Mampu Biayai Mudik

Lebih lanjut, Ariza mengaku sepaham dengan Presiden Joko Widodo atas pernyataannya yang menyebut kalau pelaksanaan PPKM belum efektif menurunkan angka penyebaran COVID-19. Pasalnya, kasus virus yang berasal dari Wuhan itu di Jakarta masih cukup tinggi sampai saat ini.

Penyebabnya diyakini buntut terjadi libur panjang akhir tahun 2020 lalu. Pemprov DKI Jakarta, kata dia, mendukung segala kebijakan yang diambil pemerintah pusat untuk penanganan pandemi COVID-19.

"Memang masih disebabkan akibat libur panjang tahun lalu dan masyarakat yang memang letih, capek, sudah hampir setahun (pandemi COVID-19), dan juga masih banyaknya interaksi masyarakat dan kegiatan kegiatan di Jakarta," kata dia lagi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya