Luncurkan Bus Terkoneksi ke Perumahan, Depok Yakin Urai Kemacetan

Peresmian bus BRT dan JRC di Terminal Depok, Jawa Barat, Rabu, 24 Maret 2021.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Pemerintah Kota Depok bekerjasama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meluncurkan sejumlah bus yang terkoneksi ke permukiman warga. Program ini diyakini efektif untuk mengurai kemacetan.

Mobil HRV Mahasiswa UI Diduga Ngebut Sebelum Tabrak Bis Kuning

Layanan tersebut terdiri dari Bus Rapid Transit (BRT) dan Jabodetabek Residence Connection atau JRC. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Dadang Wihana menuturkan, target pengalihan dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum pada 2029 sebanyak 60 persen.

Kecelakaan Mobil Tabrak Bus Kuning di Kampus UI, Korban Luka Dievakuasi ke RS

“Saat ini posisinya 32 persen se-Jabodetabek,” katanya saat menghadiri peresmian bus tersebut di Terminal Depok, Jawa Barat, Rabu, 24 Maret 2021.

Dadang meyakini, dengan adanya BRT dan JRC, persoalan macet di Kota Depok pun dapat diatasi.

Aksi Sopir Pikap Ini Dipuji Warganet, Berani Hadang Dua Bus Lawan Arus

“JRC ini kan langsung ke pemukiman, itu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih kepada angkutan umum maka dari itu kita akan terus kembangkan,” ujarnya.

Layanan tersebut di antaranya disediakan di kawasan Grand Depok City atau GDC dan di wilayah Sawangan.

“Saat ini kan satu titik di GDC kan sudah, nanti dua titik lagi (shelternya). Jadi propaganda kita saat ini adalah layanan langsung dari pemukiman," ujarnya.

Untuk layanan di Sawangan, rute bus adalah Jalan Raya Ciputat sampai dengan Terminal Lebak Bulus.

“Kalau yang di GDC sampai Cempaka Putih, estimasi perjalanan maksimal 1,5 jam,” ujar Dadang.

Ia menegaskan, moda transportasi tersebut tidak bisa berhenti di sembarang tempat.

“Iya karena mereka tidak berhenti, tidak menurunkan penumpang. Akan ditambah titiknya karena kita sesuai dengan demand, mereka survei demand-nya berapa, ada berapa warga di situ, kerja di Jakarta, itu disurvei,” katanya.

Dadang menambahkan, program layanan tersebut direncanakan tersedia di banyak perumahan.

“Salah satu program unggulan pak wali dalam periode kedua ini untuk mendekatkan layanan transportasi publik kepada warga," ujarnya.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, pihaknya akan mengikuti arahan pusat terkait dengan berbagai kebijakan, utamanya soal transportasi.

“Kalau pusat bilang uji coba ya kita akan ikut, kalau jangan ya jangan. Kita enggak berani kalau Depok mencoba-coba, karena Depok di tengah-tengah di poros bener ini dari Jabodetabek,” katanya.

Idris mengungkapkan, program ini bekerjasama dengan sejumlah pihak terkait, tidak hanya BPTJ.

“Jadi kolaborasi, BUMN, PPD dan juga perusahaan koperasi. Nanti juga akan ada pelaku bus yang kita berdayakan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa mengatakan, kehadiran pelayanan transportasi JRC akan mendekatkan masyarakat dengan pelayanan transportasi yang terintegrasi.

Untuk Kota Depok, terdapat dua titik pelayanan yang diberikan, yakni Terminal Sub Sawangan menuju Juanda dan Garden At Candi Sawangan menuju MRT Lebak Bulus.

“Nantinya akan ada tiga trip pelayanan pengangkutan masyarakat,” kata Putu.

Ia menjelaskan, jam pemberangkatan dari titik Sawangan di mulai pukul 05.30 WIB, 06.00 WIB, dan 06.30 WIB. Untuk jadwal kepulangan dari MRT Lebak Bulus maupun Juanda, dimulai pukul 16.30 WIB, 17.30 WIB, dan 20.30 WIB.

“Harga yang diberikan cukup ekonomis untuk Terminal Sub Sawangan sebesar Rp25.000 dan Garden At Candi Sawangan sebesar Rp20.000,” ujarnya.

Putu mengungkapkan, untuk memberikan rasa kenyamanan kepada pengguna BRT dan JRC, telah disediakan sejumlah fasilitas seperti wifi, AC, colokan listrik, dan fasilitas lainnya. Selain itu, pengguna jasa JRC dapat mematuhi protokol kesehatan.  
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya