- ANTARA FOTO/FB Anggoro
VIVA – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya bersama dengan sejumlah instansi terkait melakukan tes antigen secara acak bagi para pemudik yang balik hari ini. Tes antigen secara acak ini dilakukan di jalur arteri perbatasan Karawang-Bekasi dan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran mengatakan, dalam tes antigen secara acak tersebut ada sekitar 110 pemudik yang dilakukan pengetesan. Dari situ, didapat hasil ada dua orang pemudik yang positif terinfeksi virus COVID-19.
"Sudah ada sekitar 110 yang dilakukan swab antigen, 2 positif yang ada di jalur arteri. Sampai saat ini yang dilakukan tes swab antigen di jalur Tol Cikampek kilometer 34 sampai saat ini belum ada yang reaktif," kata Fadil, Minggu 16 Mei 2021
Fadil mengatakan, terhadap dua pemudik yang positif COVID-19 tersebut langsung diambil tindakan dengan mengisolasi keduanya. Mereka, menurut Fadil, langsung dibawa ke tempat isolasi yang terletak di Wisma Atlet Jakarta.
"Bagi yang positif yang tadi di jalur arteri sudah langsung diambil langkah-langkah medis kuratif, dengan membawa yang bersangkutan ke wisma atlet untuk dilakukan tes PCR. Lalu tim tracing akan melakukan langkah-langkah tracing kontak, antisipasi di jalur arteri melalui Kedungwaringin itu Jalan Raya Bekasi perbatasan dengan Karawang juga diberlakukan hal yang sama seperti di sini," ujarnya
Fadil menambahkan, pos pemeriksaan ini akan berlangsung hingga 24 Mei mendatang. Namun tidak tertutup kemungkinan untuk memperpanjang pemeriksaan jika jumlah pengendara semakin banyak.
"Jika dievaluasi bahwa jumlah pemudik masih cukup banyak bisa diperpanjang kembali sampai tanggal yang akan ditentukan kemudian, karena kita menyadari bersama larangan mudik akan selesai tanggal 18 nanti, pasti jumlah orang yang kembali menuju Jakarta setelah itu akan meningkat, nah itu kita akan evaluasi terus setiap harinya," ujarnya
Akun TikTok Disita, Polisi Pastikan Galih Loss Belum Dapat Untung dari Kontennya
Polisi sudah menangkap Galih Loss karena dugaan penistaan agama terhadap agama Islam.
