Cara Humanis Kapolsek Pulogadung Kompol Beddy Tegakkan PPKM Darurat

Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi, menertibkan pedagang saat razia PPKM Darurat.
Sumber :
  • Dok. Polsek Pulogadung

VIVA – Berbagai cara dilakukan aparat penegakan hukum dalam menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Salah satunya, Kapolsek Pulogadung, Kompol Beddy Suwendi, lebih memilih melakukan pendekatan humanis kepada para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pinggir jalan dan melanggar aturan PPKM Darurat.

Dalam Giat Operasi Cipta Kondisi dan PPKM Darurat ke lapangan, Sabtu malam, Kompol Beddy bersama anak buahnya menemukan beberapa PKL yang masih berjualan saat PPKM Darurat di Ibu Kota.

Melalui akun Instagramnya @beddy_ratakaann, terlihat sebuah video pendek Kompol Beddy sedang menyambangi lokasi PKL yang berjualan minuman air di pinggir jalan di daerah Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.

Ia pun mencoba menanyakan keuntungan penjualan air mineral itu kepada si pedagang. "Berapa untungnya ibu? Rp100 ribu, Rp200 ribu, Rp300 ribu. Biasanya berapa dapat untung semalam?" tanya Beddy kepada pedagang tersebut.

Lantas, pertanyaan yang dilontarkan oleh Beddy pun langsung dijawab oleh pedagang itu. "Kadang-kadang Rp100 ribu, Pak," jawab pedagang itu.

Sambil mengambil dompet yang berada di kantong belakang celana seragamnya, ia pun mengambil uang dari dalam dompetnya. Lalu, dia berikan uang kepada pedagang itu sebagai uang pengganti keuntungan jualan pada malam itu.

"Ini saya gantiin. Enggak apa-apa saya kasih. Ibu jangan buka lagi ya," katanya.

Saat dikonfirmasi, Kompol Beddy memberikan alasan melakukan cara itu. Tentunya, ia merasa kasihan kepada pedagang yang masih berjualan hingga larut malam padahal dalam aturan PPKM Darurat sudah melebihi waktu. Satu sisi juga, ia harus menerapkan aturan yang harus dilaksanakan.

"Karena saya melihat seorang ibu di sana. Seperti ibu saya sendiri yang sedang mencari nafkah untuk keluarganya sampai tengah malam masih berjualan, jadi saya merasa ingin membantu," kata Beddy kepada VIVA di Jakarta, Minggu, 11 Juli 2021.

"Di satu sisi aturan pemerintah PPKM Darurat harus kita laksanakan bersama-sama. Enggak tega lihatnya. Satu sisi kita harus laksanakan PPKM Darurat ini," tambahnya.

Tak hanya penjual air mineral saja, Kompol Beddy juga memberikan uang pengganti keuntungan ke pedagang nasi goreng dan juga PKL rokok. Jumlah uang yang dikasih ke pedagang berda-beda. "Ada yang Rp200 ribu, ada yang Rp300 ribu,” ujarnya.

Beddy juga mengimbau kepada semua masyarakat, dan juga para pedagang untuk mengikuti aturan PPKM Darurat yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini, untuk menekan angka laju COVID-19.

"Kami imbau kepada warga dan pedagang agar ikuti aturan pemerintah untuk PPKM Darurat ini jualan sampai jam 20.00 WIB. Dan tidak ada yang makan di tempat hanya takeway saja, demi kelancaran dan kesehatan kita semuanya," ungkapnya.

160 PKL di Petak Sembilan Akan Direlokasi ke Pasar Glodok
Siswa SMKN 1 Mundu Cirebon yang terjatuh di Laut Flores

Siswa SMKN 1 Mundu Cirebon Terjatuh di Laut Flores saat PKL

Siswa atas nama Frans Julius terjatuh dari kapal saat PKL berlayar di perairan laut utara Flores. Hingga kini belum ditemukan

img_title
VIVA.co.id
9 Maret 2022