Pengakuan Lurah Duri Kepa yang Dilaporkan ke Polisi Soal Honor RT RW

Lurah Duri Kepa Marhali
Sumber :
  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

VIVA – Lurah Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Marhali dilaporkan oleh seorang warga Tangerang ke Mapolres Tangerang Kota terkait dugaan penipuan dengan uang Rp264,5 juta.

Pemkot Pekanbaru Minta Camat dan Lurah Pantau Penampungan Ilegal Pengungsi Rohingya

Ditemui VIVA di kantornya, Marhali mengatakan berdasarkan keterangan pelapor Sandra, uang ratusan juta itu digunakan untuk membayarkan honor RT dan RW yang hingga kini belum terlunasi.

Dalam hal ini Marhali mengatakan sejatinya honor RT RW harus dibayarkan dari Kelurahan dan bukan dari dana seseorang.

Camat Pademangan Panggil Lurah Ancol Buntut Bilang Miskin ke PPSU

Lurah Duri Kepa Marhali

Photo :
  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

"Itu tidak ada yang diantarkan ke RT RW, masa honor kelurahan dibayar sama seseorang, bukan dari kelurahan," ujar Marhali.

Viral Lurah Ancol Sebut PPSU 'Miskin', Begini Kronologinya

Marhali mengaku baru mengetahui masalah uang ratusan juta tersebut berdasarkan laporan dari pihak RT dan RW di Duri Kepa yang belum juga menerima honor.

Dalam hal ini, Marhali kemudian meminta kejelasan kepada bendahara kelurahan berinisial DA, namun kenyataan lain harus diterima Marhali lantaran Bendahara Kelurahan tersebut sulit ditemui dan diajak komunikasi terkait masalah tersebut

"Saya mengetahui kasus setelah RT-RW saya teriak kok belum dibayarkan, pas kami mau ajukan itu sudah nol pada saat itu. Saya panggil Devi sebagai bendahara sekaligus mau konfirmasi masalah itu ke mana, namun bendahara itu tidak mau temui saya” ujarnya.

Terkait kasus penipuan uang ratusan juta itu Marhali menegaskan kelurahan Duri Kepa sama sekali tidak meminjam uang kepada pihak mana pun.

Marhali menduga uang ratusan juta itu, di pinjam oleh Bendahara Kelurahan dengan mengatasnamakan keluarahan kepada seorang warga.

"Itu pinjaman pribadi yang mengatasnamakan kelurahan," ujarnya.

Marhali melanjutkan pihaknya telah melayangkan surat panggilan kepada DA sebanyak dua kali untuk memberikan klarifikasi, namun hingga kini belum ada jawaban dari bendahara inisial D itu.

Bahkan Marhali telah mendatangi rumah Bendahara D, namun juga tidak berhasil temuinya.

"Tanggal dari mulai 3 September kami sudah melakukan undangan ya, kita undang tiga kali panggilan dua kali, tetap tidak hadir, kita datengin kerumahnya karna yang bersangkutan mengaku sakit, tapi juga tidak bisa ketemu.” ujarnya.

Terkiat laporan warga yang melaporkan Marhali ke polisi terkait dugaan penipuan itu, Marhali mengaku siap menghadapi proses hukum yang tengah bergulir.

"Saya menunggu dipanggil saja biar terang benderang. Saya siap," ujarnya.

Diketahui kasus dugaan penipuan yang menyeret nama Lurah Duri Kepa Marhali berawal pada Mei 2021, saat pihak bendahara dari Kelurahan Duri Kepa menghubungi untuk meminjamkan uang.

Sandra dan bendahara kelurahan kebetulan sudah saling kenal sebelumnya, lamtaran keduanya diketahui sebagai teman dekat.

Dalam laporan warga yang bernama Sandra ke Polres Tangerang Kota, Pihak bendahara Kelurahan Duri Kepa meminjam uang untuk bayarkan honor RT RW yang belum terlunasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya