Jab Strike Polsek Cilandak Buat KO Tawuran

Kapolsek Cilandak Kompol Multazam Lisendra bersama pelajar
Sumber :
  • dok Polsek Cilandak

VIVA Metro – Hujan rintik mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Selasa sore, 11 Oktober. Namun, hal tersebut tak menghalangi puluhan remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk datang ke Polsek Cilandak, Jakarta Selatan.

Bentrok Kelompok Pemuda di Bandar Lampung, 1 Pelajar Tewas

Ya, di kantor polisi yang terletak di Jalan Caringin Utara tersebut memang sudah hampir 2 bulan lebih ini sering didatangi oleh para pelajar ini pada hari Selasa dan Kamis.

Puluhan pelajar tersebut langsung menuju lantai dua kantor Polsek. Mereka tiba sebelum pukul 4 sore dan langsung berganti pakaian. Hari itu, semuanya telah siap menjalani latihan bela diri tinju dan kick boxing.

Peringati Hardiknas, Para Pelajar Mengikuti Program 'A Day In My Life Jadi Wali Kota Tangerang'

Dua pelatih sudah siap dengan memberikan beberapa latihan dasar kepada para remaja berumur belasan ini di ruangan yang dulunya dipakai sebagai aula. Para pelajar ini terlihat serius menjalani latihan. Mulai dari pemanasan lari mengelilingi ruangan hingga teknis dasar tinju dan kick boxing.

Kapolsek Cilandak Kompol Multazam (baju putih) bersama pelatih kick boxing

Photo :
  • dok Polsek Cilandak
Merayakan Hari Pendidikan Nasional, Peran Penting Pendidikan dalam Pembangunan Bangsa

Kapolsek Cilandak Komisaris Polisi Multazam Lisendra menjelaskan, awal mula Sasana yang diberi nama Tangguh Jaya Fight Club ini didirikan lantaran keresahannya terhadap para pelajar di wilayahnya yang terlibat tawuran dan tindakan kriminal lainnya.

"Polsek Cilandak buat Sasana ini agar para pelajar menyalurkan energi ke hal-hal yang positif dan tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif seperti tawuran, balap liar dan penyalahgunaan narkoba," kata Multazam kepada VIVA saat diwawancarai.

Atas dasar hal tersebut, ia pun mulai menyambangi sekolah-sekolah yang berada di wilayah hukum Polsek Cilandak. Sebanyak 41 sekolah baik SMP dan SMA didatangi perwira berpangkat melati satu tersebut.

Ia pun melakukan sosialisasi perihal bahayanya aksi tawuran, balap liar dan penyalahgunaan narkoba. Sembari melakukan sosialisasi, ia pun mengajak para pelajar untuk berlatih bela diri tinju atau kick boxing di kantor Polsek Cilandak.

"Sekolah-sekolah yang kami datangi ada yang mempunyai histori pernah terlibat tawuran. Jika sekolah tersebut tidak pernah ada kasus tawuran ini sebagai langkah preemtif dan preventif kepolisian dalam mencegah aksi tawuran," katanya.

Para pelajar latihan tinju dan kick boxing di Polsek Cilandak

Photo :
  • VIVA/Bayu Nugraha

Ia pun langsung bergerak dengan merenovasi ruangan yang akan dipakai para pelajar ini berlatih. Apa yang menjadi ide dia pun mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat termasuk dari Sasana yang sudah besar yang berada di wilayah Cilandak, yaitu Sasana Kemang Fight Club.

Setelah ia menyampaikan ide pembuatan Sasana Tangguh Jaya ini, respons positif pun didapatkan. Sasana Kemang Fight Club pun menghibahkan beberapa peralatan dan mengirim beberapa pelatihnya untuk melatih anak-anak.

Dalam Sasana ini, Multazam pun menyampaikan rata-rata para pelajar yang mengikuti latihan berasal dari kalangan menengah ke bawah. Hal tersebut juga mendorong dirinya menyediakan tempat anak-anak ini menyalurkan hobi tinju dan kick boxing yang terbilang cukup memakan biaya ini.

"Latihan di Sasana ini tidak dipungut biaya. Semuanya gratis. Olahraga tinju dan kick boxing juga kan akhir-akhir ini sangat populer di kalangan remaja. Jadi kenapa tidak kita menyediakan fasilitas untuk anak-anak yang kurang mampu ini untuk memanggil pelatih. Ini juga bisa sebagai sarana anak-anak menyalurkan hobi dan bakatnya," katanya.

Ingin Cetak Mike Tyson-nya Indonesia

Multazam pun menuturkan, dengan adanya Sasana Tangguh Jaya, para pelajar ini bisa terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tercela seperti tawuran dan memakai narkoba. Selain itu, diharapkan para anak-anak muncul jiwa ksatria, sportivitas dan bisa melindungi diri, keluarga dan orang-orang yang disayangi.

Selain harapan jangka pendek tersebut, Multazam menuturkan, dibentuknya Sasana Tangguh Jaya Fight Club ini juga diharapkan akan mencetak atlet-atlet profesional di bidang tinju dan kick boxing.

"Untung-untung bisa menjadi atlet profesional. Kita nanti kita arahkan ke arah sana. Di sini sifatnya pembinaan saja. Jika mereka terlihat bakatnya nanti kita bekerja sama dengan Sasana yang mau menampung level selanjutnya," katanya.

Kantor Polsek Cilandak, Jakarta Selatan

Photo :
  • VIVA/Bayu Nugraha

Multazam yang juga menggemari olahraga fisik ini mengatakan, para atlet tinju seperti Mike Tyson yang juga berasal dari ekonomi menengah ke bawah diharapkan menjadi inspirasi para pelajar ini untuk membuat prestasi.

"Orang-orang yang berprestasi dan memiliki daya juang dan petarung di kalangan menengah ke bawah. Keberadaan mereka mengarungi kehidupan yang keras bisa jadi terbentuk di sini dan diarahkan. Rata-rata juara dunia seperti Mike Tyson, UFC dan MMA di kehidupan ekonomi sulit. Makanya kita cari anak-anak yang tidak punya akses mendapatkan pelatih bisa di sini saja," katanya.

Terkait apakah adanya penurunan kejadian tawuran pasca dibuatnya Sasana untuk pelajar berlatih tinju dan kick boxing, mantan Wakasat Lantas Polres Bekasi Kota ini mengaku hal tersebut belum terlihat. Sebab, kegiatan ini baru belangsung 2 bulan.

“Memang angkanya belum ada tapi ini menjadi salah satu langkah Polri dari sisi preventif dan preemtif terjadinya tawuran antar pelajar,” katanya.

Harapan Para Pelajar

Sementara itu salah satu pelatih bernama Alfa menceritakan awal mula dirinya ikut terlibat dalam Sasana Tangguh Jaya Fight Club. Dirinya menyebut Kapolsek Cilandak memang seorang praktisi di bidang olahraga kick boxing.

"Setelah ada obrolan. Lalu jadi konsep. Yah ini lah jadinya. Alhamdulilah animonya bagus. Anak-anak banyak yang ikut dan di sela-sela latihan kita kasih brainstroming daripada tawuran, narkoba, kebut-kebutan. Mending spending waktu di sini siapa tahu ada minat untuk ke jenjang profesional kita bisa fasilitasi," ujarnya.

Para pelajar latihan tinju dan kick boxing di Polsek Cilandak

Photo :
  • VIVA/Bayu Nugraha

Dalam melatih total 71 pelajar, ia pun mengaku tidak mendapatkan bayaran. Ia hanya memiliki kontrak sosial membantu Kapolsek untuk menyalurkan energi pelajar ke hal-hal yang positif. Ia pun melihat semangat anak-anak latihan, meskipun dalam keadaan cuaca hujan.

Menurutnya, olahraga bela diri tak melulu hanya bicara soal pembentukan fisik. Namun juga bisa membentuk karakter. Para pelajar nantinya akan menentukan jalan sendiri ke hal positif.

"Kita harapkan Tangguh Jaya ini bisa meregenerasi praktisi dan siapa tahu ada yang bisa jadi atlet. Itu semua buat mereka bisa mengejar prestasi, mengejar gaya hidup sehat. Dan itu semua tidak bisa dinilai dengan uang," ujarnya.

Salah seorang pelajar bernama Gaga (15) mengaku senang dengan adanya Sasana Tangguh Jaya. Pelajar SMP 85 Pondok Labu ini mengatakan, dirinya mengetahui adanya Sasana Tangguh Jaya karena kunjungan Polsek Cilandak ke sekolahnya.

"Saya minat dan didaftarkan pihak sekolah," katanya.

Para pelajar latihan tinju dan kick boxing di Polsek Cilandak

Photo :
  • VIVA/Bayu Nugraha

Dengan mengikuti latihan tinju ini, ia pun ingin mempunyai kegiatan positif dan membuat badan sehat. "Bukan karena mau berantem ikut ini. Tapi ingin olahraga biar sehat," katanya.

Pelajar lainnya bernama Satria mengaku ikut latihan tinju dan kick boxing ini untuk bisa membela diri. Setelah menjalani beberapa kali latihan, dia pun ingin menekuni olahraga ini lebih dalam.

"Saya ingin jadi profesional," katanya.

Pemanasan sekitar 20 menit pun berakhir. Para pelajar pun terlihat sudah berkumpul membentuk beberapa baris dengan memakai sarung tinju di tangan. Latihan pun dimulai. Aba-aba dari pelatih pun diikuti anak-anak. "Jab, strike,".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya