Macet DKI, DPR Ditantang Buat UU Usia Mobil

Ilustrasi Jalan Tol Dalam Kota.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Jakarta kerap didera macet. Tiap hari warga membuang waktu berjam-jam di jalan. Problem ini menjadi sorotan tajam DPRD DKI Jakarta. Namun dewan menilai, kondisi ini tidak bisa begitu saja dibebankan kepada wilayah.

TNI AL Kembali Diperkuat 2 Kapal Perang PC 40 Terbaru Buatan Dalam Negeri

Wakil Ketua DPRD Jakarta, Lulung Lunggana, menyatakan untuk memecahkan permasalahan kemacetan di Ibukota Jakarta yang terjadi hampir di setiap hari di Jakarta, semua pihak harus ikut bekerjasama.

"Harusnya pemerintah Jakarta, DPR, dan pemerintah pusat saling berkoordinasi. Tidak bisa hanya menyalahkan Jakarta," kata Lulung tadi malam.

Selanjutnya, Lulung menantang keberanian anggota DPR dan pemerintah pusat untuk membuat regulasi tentang peredaran kendaraan yang selama ini menjadi salah satu pemicu terbesar kemacetan Ibukota.

"DPR dan pemerintah pusat berani enggak, membuat UU untuk membatasi usia kendaraan,” kata Lulung. “Pertambahan kendaraan di DKI sangat signifikan, sedangkan jalan tidak signifikan. Pemerintah pusat berani tidak membuat batasan itu."

Sembari menunggu keberanian DPR dan pusat, Lulung berharap pimpinan pemerintah Jakarta tetap  konsisten meningkatkan layanan transportasi massal. Sehingga, anggota masyarakat, khususnya pemilik kendaraan pribadi, bisa beralih ke angkutan umum.

Baru-baru ini, Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo, juga menyatakan bahwa dibutuhkan keseriusan anggota DPR untuk membantu memecahkan kemacetan lalu lintas. Selain itu juga butuh kesadaran masyarakat, khususnya pemilik kendaraan pribadi.

“Karena untuk mengentaskan kemacetan tidak sama seperti membikin martabak,” kata Fauzi.

Selama ini, kata Fauzi, pemerintah Jakarta sudah bekerja ekstra keras untuk menangani persoalan lalu lintas. Misalnya, yang saat ini sedang dikebut ialah merealisasikan bus rapid transit dan mass rapid transit.

“Selain itu, juga tengah mengambil alih permasalahan monorail yang sebelumnya dikelola swasta,” katanya.

Tetapi, upaya pemerintah ini dinilai tidak akan sukses mengatasi kemacetan apabila anggota masyarakat tetap memilih menggunakan kendaraan pribadi, bukan angkutan umum.

Kekhawatiran Fauzi bukan tanpa data. Pada Mei 2010 lalu, ia menyebut kalau setiap hari sepeda motor yang beredar di jalan raya Jakarta bertambah 890 unit. Sedang jumlah mobil bertambah 240 unit.

Tambahan jumlah kendaraan itu, "Tidak berimbang dengan luas jalan," kata Fauzi.

Itu sebabnya, Fauzi minta intervensi yang nyata dari DPR. “DPR jangan cuma ngomong, larang tuh orang untuk beli mobil.” (umi)

Berawal Cabut Gigi Bungsu, Perempuan Ini Alami Infeksi hingga Meninggal Dunia

Berawal Cabut Gigi Bungsu, Perempuan Ini Alami Infeksi hingga Meninggal Dunia

Davin Sofyan, pria asal Ngawi, Jawa Timur sebelumnya tidak pernah menyangka sang istri, Nira Pranita meninggal dunia setelah melakukan operasi cabut gigi bungsu.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024