- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews – Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo, berharap kebijakan pembatasan peredaran sepeda motor di jalur angkutan massal dan pada jam sibuk dapat diterapkan mulai 2010 ini.
"Gambaran saya dan para ahli. Untuk sementara waktu, nanti diterapkan pada peak hour pagi dan sore," kata Fauzi di Balaikota, Rabu, 28 Juli 2010.
Aturan ini, menurut Foke, panggilan akrab Fauzi, terpaksa ditempuh pemerintah karena jumlah sepeda motor yang beredar di Jakarta semakin banyak sehingga ikut menyumbang kemacetan lalu lintas yang makin hari makin parah.
Ia menyebut, setiap harinya, jumlah sepeda motor baru bertambah sampai lebih dari 900 unit. Fauzi mengakui tidak bisa melarang anggota masyarakat membeli sepeda motor baru, tapi demi kepentingan pengguna jalan umum lainnya, “Saya punya kewenangan untuk mengatur itu (membatasi penggunaannya)."
Pembatasan peredaran kendaraan tidak hanya dilakukan bagi sepeda motor. Mobil juga kena aturan itu. Bahkan, selama ini, sudah diterapkan melalui three in one di sejumlah jalur utama ibukota.
Tetapi, kebijakan three in one ini dinilai Polda Metro Jaya tidak efektif lagi untuk membatasi jumlah kendaraan di jalan raya.
Saat ini, pemerintah Jakarta tengah mengkaji penerapan electronic road pricing (ERP) sebagai pengganti three in one. Selain itu, disiapkan juga sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menerapkan ERP. Misalnya, pelayanan angkutan umum harus baik dari kualitas maupun kuantitasnya dan representatif sebagai angkutan umum kota.