Mandor Bangunan Gantung Diri, Tinggalkan Surat untuk Pacar dan Klien

Surat yang ditulis korban
Sumber :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Depok – Diduga tidak kuat dengan tekanan dari klien, seorang mandor bangunan nekat gantung diri. Korban adalah D (34) yang ditemukan gantung diri di pintu kamar mandi kontrakan di kawasan Tapos, Depok, Jawa Barat.

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan

Korban meninggalkan surat wasiat. Isinya menerangkan kalau korban tidak kuat dengan tekanan salah satu kliennya. Korban juga menuliskan sudah mengalami kerugian banyak, namun tetap bertanggung jawab menyelesaikan proyeknya.

Kapolsek Cimanggis Kompol Judika Sinaga mengatakan, korban ditemukan sudah tak bernyawa oleh salah satu anak buahnya. Saat itu saksi yang merupakan anak buah korban melihat bosnya tergantung di pintu kamar mandi.

Remaja di Jaksel Sempat Open BO Sebelum Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel

Surat yang ditulis korban sebelum mengakhiri hidup

Photo :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

“Jadi saksi yang anak buah korban yang menemukan sudah tergantung di pintu kamar mandi,” katanya ketika dikonfirmasi, Rabu (3/4/2024).

MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa

Saksi yang kaget langsung melapor pada pemilik kontrakan yaitu Yepi. Selanjutnya temuan tersebut dilaporkan ke Polsek Cimanggis.

“Berdasarkan hasil identifikasi Inafis Polres Metro Depok tidak ditemukan bekas penganiayaan di tubuh korban dan diduga korban meninggal karena murni bunuh diri,” ujarnya.

Diduga korban bunuh diri karena persoalan keuangan. Hal itu diperkuat dengan ditemukan surat yang ditulis korban sebelum gantung diri. Korban merasa tidak kuat dengan tuntutan salah satu kliennya untuk menyelesaikan rumah namun terus-terusan ditekan.

“Menulis tidak kuat ditekan terus dan mengaku telah rugi banyak, tapi korban tetap bertanggung jawab untuk menyelesaikan rumah proyeknya, bahkan tukang korban sampai telat gajian. Korban, juga meminta maaf kepada pacarnya karena harus pergi,” bebernya.

Petugas sudah menghubungi keluarga. Pihak keluarga sudah mengikhlaskan dan menganggap sebagai musibah. Jasad Daryanto kemudian dibawa ke Banyumas, Jawa Tengah untuk dimakamkan.

“Keluarga korban juga sudah membuat surat pernyataan. Korban langsung dibawa kekampung halaman untuk makamkan,” katanya.

Ini isi surat yang ditulis korban sebelum bunuh diri:

Saya enggak kuat ditekan terus, padahal saya sudah rugi banyak, tapi saya bertanggung jawab selesaikan rumah proyek saya.

Mohon maaf Pak Lutfi dan istrinya, saya sudah berusaha bertanggung jawab selesaikan rumah sampai tukang saya telat gajian, tapi kalian tidak bersyukur.

Saya ditekan terus menerus, dimarahi dan lain-lain. Pacar saya Suryani semoga kamu dapat gantiku maafkan aku harus pergi.

Artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong tindakan bunuh diri. Jika Anda merasa memerlukan bantuan atau pernah memikirkan untuk melakukan bunuh diri, jangan ragu untuk mencari konsultasi dari psikiater di rumah sakit yang menyediakan layanan kesehatan jiwa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya