Maju Pilgub Jabar, Betapa Kagetnya Bima Arya Lihat Masalah Setu hingga Kemacetan di Depok

Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya saat kunjungi Depok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Depok – Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya gencar melakukan safari politik dalam rangka maju di pemilihan gubernur atau Pilgub Jawa Barat pada pilkada tahun 2024 ini. Salah satu kota yang dikunjungi adalah Depok. Di sini, Bima mengaku sengaja datang untuk belanja masalah.

Pakar: Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah Tak Bisa Diterapkan pada Pilkada 2024

 “Saya hari ini turun ke sini ingin belanja masalah, ini bagian dari ikhtiar untuk berkeliling ke Jawa Barat, ingin peta lapangan dan yang kedua minta dukungan dari warga,” katanya di Depok, Rabu 15 Mei 2024.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu baru mengetahui, kalau Depok memiliki aset luar biasa. Salah satunya keberadaan puluhan situ. Sayangnya, banyaknya setu itu tidak jelas kewenangan dan pengelolaannya sehingga menjadi terbengkalai.

Menkopolhukam Sebut Tiga Provinsi Di Tanah Papua Rawan Keamanan saat Pilkada

“Siapa yang memiliki kewenangan nggak jelas, siapa yang bisa mengelola dan mengembangkan.  Harusnya bisa dikoordinasikan, difasilitasi, aspirasi warga itu harus didengar karena mereka punya konsep, mereka tahu wilayah,” jelasnya.

Bima mengungkapkan, adanya puluhan situ bukan sekedar sebagai pencegah banjir. Namun situ juga dapat dikembangkan untuk meningkatkan aktivitas dan perekonomian warga sekitar. Tapi sayang pengembangannya tidak optimal.

MA Ubah Syarat Cagub-Cawagub, PDIP: Jangan Suuzon Mau Loloskan Kaesang

“Saya lebih kaget lagi, ketika diceritakan ada 23 setu, satu yang baru dibangun, itupun sekarang terkatung-katung,” katanya.

Masalah Kemacetan

Selain soal situ, Bima juga mendengarkan keluhan warga Depok soal kemacetan yang tidak terselesaikan. Terutama di Jalan Raya Sawangan dan Citayam.

“Ada curhat tentang perempatan Citayam, ada curhat tentang Sawangan, ada curhat tentang setu-setu tadi, ada curhat tentang beberapa ruas jalan yang menimbulkan kemacetan dan lain-lain, kira-kira begitu,” jelasnya.

Diakui penyelesaian tersebut ada di kewenangan pemerintah kota. Hanya saja kata dia, ada hal yang bisa dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi untuk penanganan masalah di Kota Depok.

“Ya tentu ini kan sebagian besar pasti itu ranahnya pak wali, tapi mana yang kewenangannya dibagi bersama provinsi itu yang menjadi atensi kenapa karena saya hari ini turun ke sini ingin belanja masalah. Ini bagian dari ikhtiar untuk berkeliling ke Jawa Barat untuk belanja masalah ingin peta lapangan. Yang kedua minta dukungan dari warga,” papar Bima.

Setelah belanja masalah di Depok, selanjutnya Bima akan menuju Bandung hingga Tasikmalaya. Bahkan dia juga sudah berkomunikasi dengan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, UU Ruzhanul Ulum.

“Besok ke Bandung ketemu DPD Golkar. Kemudian minggu depan jadwalnya banyak ada ke Garut ke Tasik. Tadi juga baru teleponan dengan Pak UU, pak mantan wagub kita ingin ketemu untuk juga menyamakan pandangan ke depan seperti apa tentang Jawa Barat. Ya, bagaimanapun beliau wagub satu periode, pasti ada pandangan-pandangan yang penting sebagai bekal juga. Saya akan roadshow ke mantan-mantan pimpinan Jabar yang lain,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya