VIVAnews - Mantan Gubernur DKI Sutiyoso setuju dengan wacana penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Namun, menurut dia penerapannya tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat karena harus dibangun moda transportasi alternatif dahulu.
Menurutnya, sistem jalan berbayar itu harus digunakan untuk mensubsidi biaya operasi angkutan massal. "Dengan ERP dapat pemasukan tambahan, mobil menteri yang dikawal juga silakan membayar, untuk subsidi angkutan massal," ujarnya di Jakarta, Sabtu, 16 Oktober 2010. "Dengan begitu jadi lebih fair, yang kaya mensubsidi angkutan massal."
Selama ini, di jalan-jalan tol, konvoi kendaraan VIP seperti menteri atau presiden kerap diberi prioritas dan tak perlu membayar tol.
Sutiyoso menekankan, sebelum ERP diberlakukan, paling tidak busway semua koridor harus sudah berfungsi dan juga monorel tahap pertama sudah berjalan. "Monorel untuk perkantoran diselesaikan terlebih dahulu, baru ERP."
Jika tidak, maka penerapan ERP tak realistis karena masyarakat tak diberikan alternatif angkutan massal yang nyaman dan cepat. (kd)
Kakek 73 Tahun Tewas dengan Kepala Hancur, Pemuda Kena Prank Nikahi Gadis Ternyata Pria Tulen
Sejumlah artikel di kanal News VIVA sepanjang Senin, 6 Mei 2024. Adapun, artikel yang menjadi sorotan pembaca VIVA terkait kakek 73 tahun ditemukan tewas mengenaskan di G
