Casablanca Potret Buram Kemacetan Jakarta

Ruas Jalan di Jakarta Macet Akibat Guncangan Gempa
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Kesemerawutan lalulintas di Casablanca menjadi potret buram kemacetan di Jakarta. Pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang makin memperparah kemacetan di kawasan ini.

Bahkan kendaraaan bermotor makin sulit bergerak. Alhasil pengendara hanya bisa memacu kendaraan maksimal 20 kilometer per jam.

Ini berbeda dengan proyek jalan layang non tol Blok M-Cipete. Meski terjadi kemacetan, namun di sekitar ruas jalan tidak separah Casablanca.

Lantas apa yang menjadi perbedaan sehingga Casablanca menjadi momok kemacetan warga Jakarta?

Koordinator Traffic Management Center  Polda Metro Jaya, Komisaris Indra Jafar,  mengatakan, hal ini terjadi karena adanya perbedaan beban kemacetan di Casablanca dan Jalan Satrio yang lebih disebabkan banyaknya kawasan sentra bisnis dan perbelanjaan.

Ini berbeda dengan kawasan Blok M-Cipete. "Tidak bisa dipungkiri proyek jalan layang non tol di Blok M-Cipete dan Tanah Abang-Kampung Melayu akan meningkatkan kemacetan," ujarnya Selasa, 18 Januari 2011.

Namun, kata Indra, rekayasa lalulintas lebih sulit dilakukan di proyek jalan layang Tanah Abang-Kampung Melayu. "Mulai dari pemilihan jalur alternatif untuk menghindari kemacetan sampai pemindahan U-turn," ungkapnya.

Situasi ini berbeda dengan proyek flyober Blok M-Cipete. Sebab kawasan itu lebih dimudahkan untuk memilih jalur alternatif. "Rekayasa jalannya tidak sesulit di Casablanca," katanya.

Dia mengimbau pengendara agar sementara waktu menghindari atau memilih jalur alternatif, agar tidak terjebak kemacetan di Casablanca. "Kalau tidak mau kena macet, ya sudah saatnya beralih gunakan busway," tegas Indra.

Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta hingga kini masih mencari jalur alternatif untuk menghindari Casablanca. Rencana awal, pengguna jalan akan dialihkan ke Jalan Rasuna Said melalui Jalan Denpasar.

Kepala Bidang Jembatan Dinas PU DKI, Novizal mengatakan penggunaan jalur alternatif ini masih dalam tahap perundingan. "Apabila sudah dimulai pengeboran, lalulintas menuju Rasuna Said dekat underpass Casablanca akan dialihkan ke Jalan Denpasar, tapi ini masih belum putus," ujar Novizal.

Menurut dia, hingga kini kontraktor masih menunggu kesepakatan dengan warga agar Jalan Denpasar bisa menjadi jalur pengalihan arus lalu lintas dari Kampung Melayu menuju Rasuna Said. "Kami tidak akan memulai pengeboran sampai jalan alternatif ada," tegasnya.

Dari pantuan VIVAnews.com, sejumlah alat berat untuk proses pengeboran sudah berada di Casablanca. Namun, alat berat belum terlihat difungsikan.

Sementara putaran jalan setelah jalan layang karet dari Tanah Abang menuju Kampung Melayu, juga dimajukan.

Pembangunan jalan layang Kampung Melayu-Tanah Abang sepanjang 2,3 kilometer. Namun baru akan dilakukan pembangunannya sepanjang 1,8 kilometer yaitu di Jalan Satrio hingga Mas Mansyur.

Untuk Kampung Melayu dan Tanah Abang sepanjang 5 kilometer masih dilakukan tendernya.

Jalan layang ini berada 12 meter di atas tanah dan untuk bagian di atas terowongan Casablanca dinaikkan hingga 20 meter di atas tanah karena adanya monorail.

Pembangunan ditargetkan selesai selama 630 hari atau 1 tahun 7,5 bulan dengan masa perawatan selama 180 hari. Total nilai proyek pembangunan sebesar Rp737 miliar. (umi)

Terpopuler: Kisah Mualaf Gonzales, Persib Gagalkan Keunggulan Bali United
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto

Respons Ketua DPRD Jambi soal Jembatan Ditabrak Tongkang Batu Bara

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto meminta kepada pihak kapal tongkang untuk bertanggungjawab atas kejadian tertabraknya tiang penyangga jembatan Aurduri 1 oleh kapa

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024