VIVAnews - Nico, 28 tahun, tersangka penembak bus Transjakarta dibekuk polisi. Dari hasil pemeriksaan kepolisian, diketahui Nico juga berbisnis narkoba dan juga memiliki diskotek dan karaoke Raja Mas. Namun, mengenai kepemilikan diskotek itu, Ketua Asosiasi Hiburan Malam, Adrian Maulette, mengaku tidak mengetahuinya.
"Karena Raja Mas saat ini tidak termasuk dalam asosiasi tempat hiburan malam. Kalau setahun yang lalu masih masuk dalam asosiasi, saat masih dimiliki Rudi Susanto. Tapi setelah dijual, belum didaftarkan kembali," kata Adrian saat dihubungi VIVAnews.com, Jumat, 21 Januari 2011.
Dari pantauan VIVAnews.com ke diskotek Raja Mas--yang berada di lantai 5 kompleks pertokoan HWI Lindeteves, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat-- diskotek itu kini berubah nama menjadi Neo Rajamas dan masih dalam keadaan tutup.
"Saat ini belum beroperasi, masih dalam proses renovasi, baru mulai dibuka pada 21 Juni 2011," ujar seorang pekerja diskotek. Dia sendiri mengaku tidak tahu apakah Nico memang bos diskotek itu.
Adrian mengungkapkan, meski tidak mengenalnya secara pribadi, dia kerap mendengar Nico memang seorang yang mudah marah. "Saya dengar dari teman-teman saya, ia memang sosok yang temperamental," ujar Adrian.
Nico menembak bus Transjakarta di halte Jalan Raya Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada 14 Januari 2011 lalu. Dia menembak bus itu tepat di bagian samping tangki bahan bakar gas yang mudah meledak. Nico memuntahkan peluru dari pistolnya karena mobil yang ditumpanginya terhalang bus. Padahal, saat itu mobil Nico berada di dalam jalur bus Transjakarta yang semestinya terlarang dilalui kendaraan pribadi.
Saat dibekuk di kediamannya, polisi menemukan 16 ribu butir pil ekstasi dan sepucuk senjata api. Polisi juga mendapati Nico pernah menyekap dan menganiaya dua anak buahnya. (adi)
Dukung Presidential Club Ala Prabowo, Zulhas: Ide Bagus, Kepentingan Merah Putih
Usulan Presidential Club ala Prabowo menuai pro dan kontra.
