'Jembatan' Bawah Tanah Jakarta Contek Tokyo

Terowongan Medvedkovo - Novoyasenevskaya (Line 6), Moskow
Sumber :
  • urbanrail.net

VIVAnews - Rencana pembangunan 'jembatan' bawah tanah untuk pejalan kaki di Jakarta akan mencontoh konsep beberapa kota di Asia, seperti Tokyo, Jepang, Malaysia dan Singapura.

"Panjangnya bisa sampai beberapa kilometer," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis 3 Maret 2011.

Prijanto menjelaskan, 'jembatan' bawah tanah itu menghubungkan kawasan satu dengan yang lain. Akan ditata sedemikian rupa sehingga nyaman dan aman untuk dilewati pejalan kaki. "Sirkulasi udara di dalamnya harus baik. Tokyo telah menerapkan konsep bagi pejalan kaki sejak 1960," paparnya.

Selain Tokyo, Prijanto juga melirik konsep terowongan pejalan kaki di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Hingga kini, DKI masih menyusun perangkat lunak mengenai konsep dan kajian. "Aturannya saja belum ada. Tapi akan dimulai tahun ini," katanya.

Dengan 'jembatan' bawah tanah ini, pejalan kaki tidak akan berbaur dengan arus lalu lintas kendaraan bermotor. Baik warga maupun kendaraan tidak akan terganggu.

Pembiayaan pembangunan, Pemprov DKI Jakarta akan mengajak swasta melakukan kerja sama. "Para pengelola mal atau perkantoran nantinya jelas akan diuntungkan dengan dibangunnya jembatan, karena karyawan atau pengunjung nantinya akan dibuat mudah untuk mengakses tempat mereka," tegasnya.

Asisten Pembangunan Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, M Tauchid, mengatakan pihaknya tengah menggodok rencana pembangunan jembatan bawah tanah itu. "Masalah pembiayaan masih sedang hitung, karena banyak sekali faktor-faktor yang menjadi pertimbangan.  Diprediksi sekitar 3 atau 4 kali harga pembuatan jembatan di atas jalan raya," paparnya.

Tauchid menambahkan, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, untuk membangun jembatan di atas jalan raya sepanjang 35 meter Pemerintah DKI mengeluarkan biaya sebesar Rp2 miliar. "Jadi kalau untuk jembatan bawah tanah diprediksi sekitar Rp6 atau Rp8 miliar. Tapi dana ini masih bisa kurang atau lebih, tergantung lokasi," jelasnya.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat
Workshop Literasi Digital

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Semua guru dan murid yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyimak materi dari para narasumber.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024