- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Sebuah paket mencurigakan yang terbungkus amplop folio besar warna cokelat menggemparkan warga Perumahan Cimanggu Permai, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.
Paket itu ditemukan pada Minggu sore, 20 Maret 2011. Paket yang dicurigai sebagai bom tersebut diletakkan di rumah milik Agus, Kepala Sekolah SMAN I Bogor, di Perumahan Cimanggu Permai, Jalan Majapahit Raya Nomor 12 RT 04/07 Kelurahan Kedung Badak, Tanah Sareal, Kota Bogor.
Selain sebagai kepala sekolah, Agus merupakan ketua Rukun Tetangga yang baru saja terpilih, beberapa jam sebelum paket mencurigakan tersebut ditemukan.
Menurut Pipit, istri Agus, paket mencurigakan tersebut dikirim sekitar pukul 14.30 WIB, oleh dua orang laki-laki tidak dikenal yang mengendarai sepeda motor. "Dia sempat masuk dan tanya-tanya soal tas yang saya jual. Nggak lama, paling cuma lima menit dan langsung pergi," ujarnya.
Paket tersebut, dia menambahkan, pertama kali diketahui oleh Lina, karyawan salon Puspita milik Pipit. "Sekarang kan sedang marak bom, makanya saya lapor polisi," kata Pipit.
Mendapat laporan tersebut, petugas Polres Bogor Kota langsung melaporkan ke Tim Gegana Brimob Kelapa Dua, Depok untuk memeriksa paket mencurigakan tersebut. "Kami terima laporan warga tentang paket mencurigakan, karena khawatir, kemudian langsung laporkan hal tersebut kepada tim Gegana," ujar Kompol Indritianingsih, kapolsek Tanah Sareal, Kota Bogor.
Selanjutnya, sekitar pukul 18.00 WIB, tim Gegana Brimob Kelapa Dua langsung mendeteksi paket yang terbungkus amplop folio warna cokelat tersebut. Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, petugas langsung memasang garis polisi hingga jarak 200 meter dari lokasi paket.
Penemuan tersebut, jelas membuat sebagian penghuni perumahan Cimanggu Permai langsung geger. Hampir separuh warga dan penghuni perumahan
tersebut, langsung berdatangan untuk melihat langsung proses penanganan paket yang dicurigai sebagai bom tersebut.
Sementara itu, hingga pukul 19.30 WIB, tim Gegana Brimob masih melakukan proses peledakan paket yang diduga bom tersebut. (art)
Laporan: Ayatullah Humaeni l Bogor