- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews -- Isi tas laptop mencurigakan di depan Plaza Kalibata terkuak. Ternyata, isinya bukan bahan peledak, jauh dari dugaan semula.
"Isinya buku ibadah kebaktian," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Budi di lokasi kejadian, Senin 28 Maret 2011. Ditambahkan dia, tas tersebut ditemukan oleh Ahmad, seorang tukang bengkel bubut. Tas tersebut lantas dipindahkan ke luar area plaza.
Pantauan VIVAnews.com, saat ini tim Gegana sudah meninggalkan lokasi. Aktivitas pusat perbelanjaan berangsur normal.
Sebelum diamankan tim Gegana, Brimob, Polda Metro Jaya, tas laptop mencurigakan tersebut ditemukan di bawah tiang lampu penerangan jalan di depan iklan makanan cepat saji, CFC, Kalibata Mall.
Beredarnya paket mencurigakan yang makin meresahkan masyarakat diawali dengan pengiriman paket buku berisi bom ke empat alamat: mantan Kordinator Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdhalla, ke Kantor Badan Narkotika Nasional, ke rumah Ketua Pemuda Pancasila Japto S. Soerjosoemarno, dan ke rumah artis Ahmad Dhani.
Sejak itu, Kepolisian Polda Metro Jaya mengaku menerima 38 laporan ancaman bom dan pengiriman barang mencurigakan dalam sepekan, sejak meledaknya bom di Komunitas Utan Kayu pada 15 Maret hingga 23 Maret 2011.
Untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan, Direktorat Pembinaan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya mengumpulkan pengusaha bahan kimia dan perusahaan ekspedisi guna mengantisipasi maraknya peredaran bahan peledak, serta paket mencurigakan.
"Dalam pertemuan itu, kami mengimbau perusahaan ekspedisi dan pengusaha bahan kimia agar selektif mengirimkan paket barang, serta menjual bahan kimia yang berbahaya," kata Direktur Binmas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Erwin Usman di Jakarta, Jumat 25 Maret 2011. (SJ)
Laporan: Adri Irianto