- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh meminta agar eksekusi putusan kasasi Mahkamah Agung atas Rektor Universitas Trisakti Thoby Mutis, jangan sampai merugikan mahasiswa. Putusan ini memvonis Thoby dan sembilan lainnya untuk hengkang dari Universitas Trisakti.
"Yang harus diisolasi adalah kepentingan mahasiswa," kata M. Nuh di Istana Presiden, Kamis, 19 Mei 2011.
Menteri Nuh menyarankan agar sengketa di universitas swasta terkemuka ini diselesaikan dengan mediasi. "Silakan yayasan, silakan universitas. Kalau pemerintah diminta untuk melakukan mediasi atau rekonsiliasi saya kira lebih bagus," ujarnya.
Hari ini, Kamis, 19 Mei 2011, juru sita Pengadilan Negeri Jakarta Barat menunda eksekusi dengan alasan keamanan. Sejumlah mahasiswa menolak eksekusi sehingga sempat nyaris bentrok dengan aparat.
Sengketa antara Yayasan Trisakti dan Universitas yang diwakili Thoby cs. dimulai pertengahan 2002, saat pemilihan rektor baru. Thoby mengubah Statuta Universitas yang memangkas wewenang Yayasan dalam pemilihan rektor. Kubu Thoby juga mendirikan Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti dengan Akta Nomor 27/2002, yang ternyata tidak diakui pemerintah dan pengadilan.
Thoby pun terpilih lagi kala itu. Namun, Yayasan yang tidak mengakuinya lalu menggugatnya, tapi kandas di pengadilan tingkat pertama.
Pada Desember 2003, Pengadilan Tinggi Jakarta mengabulkan sebagian gugatan Yayasan Trisakti. Putusan yang dijatuhkan juga memangkas hampir semua wewenang rektor untuk mengelola Universitas dan menyerahkannya ke Yayasan, termasuk hak pengelolaan rekening bank. Hal itu kemudian dikuatkan oleh putusan kasasi MA. (kd)
Kisah Sukses di Usia Emas, Mom Selly dan Perjalanan Kariernya di Industri Pertambangan
Meskipun telah menjalani karier yang cemerlang, Selly tidak pernah melupakan pentingnya merenungkan setiap momen dalam hidupnya.
