Diminta Cabut Larangan Truk, Foke Pilih Diam

Truk melintas di Jalan Tol Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Meskipun pemerintah pusat meminta mencabut kebijakan pembatasan truk, namun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap melanjutkan uji coba kebijakan pembatasan waktu operasional angkutan berat di Jalan Tol Dalam Kota (JTDK) dan pengalihan arus rute lalulintas angkutan berat hingga 10 Juni 2011 mendatang.

Anaknya Dituding Selingkuhan Rizky Nazar, Ibu Salshabilla Adriani: Bunda Tahu Sakitnya Hati kamu

Rencananya, uji coba ini akan dievaluasi. Dan hasil evaluasinya akan dipaparkan dihadapan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memutuskan kebijakan tersebut akan dipermanenkan atau tidak.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menolak berkomentar lebih lanjut terkait penerapan uji coba kebijakan ini. Dia mengaku akan menyerahkan penerapan kebijakan itu kepada instansi terkait.

"Saya tidak ingin memberikan komentar, saya bekerja untuk Anda semua," ujar Fauzi Bowo di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 23 Mei 2011.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono, mengatakan pihaknya telah menerima surat instruksi dari Kementerian Perhubungan yang menyatakan agar segera mencabut uji coba kebijakan tersebut. Akan tetapi, menurut Pristono, berdasarkan kesepakatan rapat koordinasi Deputi Kementerian Perekonomian, pihaknya tetap akan melaksanakan uji coba tersebut.

"Berikan kami kesempatan untuk meneruskan uji coba ini hingga 10 Juni 2011 mendatang. Sehingga pemerintah pusat bisa melihat sisi positif yang dihasilkan kebijakan itu," jelas Pristono.

Menurut Pristono, keputusan dilanjutkannya uji coba kebijakan ini berawal dari rapat koordinasi dengan Deputi Kementerian Perekonomian, bersama Ditlantas Polda Metro Jaya, BPJT dan PT Jasa Marga. Saat itu, menurut dia, dipaparkan hasil evaluasi kebijakan pembatasan waktu operasional saat KTT ASEAN berlangsung.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, lanjutnya, terjadi peningkatan kecepatan kendaraan di JTDK. Seperti di ruas tol JDTK Cawang-Tomang, kecepatan semula 13 kilometer per jam menjadi 38 kilometer per jam, dan ruas tol Kebon Jeruk menjadi 44 kilometer jam dari awalnya 28 kilometer per jam.

Meski begitu, Pristono mengakui juga terjadi penurunan kecepatan kendaraan di beberapa jalan tol. Seperti di jalan tol menuju bandara mengalami penurunan menjadi 35 kilometer per jam dari awalnya 44 kilometer per jam. Ruas Cawang-Tanjungpriok menjadi 12 kilometer per jam dari 16 kilometer per jam. Namun, berdasarkan data keseluruhan kecepatan di ruas tol JTDK, kecepatan rata-rata kendaraan mengalami peningkatan menjadi 19,24 kilometer per jam.

"Kami sampaikan data hasil evaluasi ini di dalam rapat koordinasi tersebut. Sehingga disepakati uji coba tersebut tetap dilanjutkan. Dengan catatan jika memang di tengah jalan melihat ada yang harus diperbaiki, maka diperbolehkan melakukan perubahan," terangnya.

Maka dari itu saat melakukan uji coba usai KTT ASEAN, Dishub dan Ditlantas Polda Metro Jaya menilai ada beberapa hal yang harus disesuaikan. Setelah disepakati, akhirnya mereka membuka ruas jalan tol Tanjungpriok-Cawang, untuk meredakan kemacetan di kawasan tol Ancol dan pelabuhan. Selain itu, pihaknya juga memindahkan filterisasi keluar masuknya kendaraan berat ke dalam JTDK dari Pluit ke Angke. Tindakan ini juga meredakan kemacetan di ruas JTDK.

"Dengan dibukanya jalan tol tersebut, maka kemacetan di beberapa titik di dua kawasan tersebut semakin mereda," ungkapnya.

Dengan penyesuaian yang dilakukan itu, dia mengungkapkan telah terjadi peningkatan kecepatan kendaraan menjadi 34,53 kilometer per jam dari 19,24 kilometer per jam di JTDK. Bukan cuma itu, kebijakan ini mengakibatkan jalan arteri menjadi lancar, dan headway busway koridor IX dan X yang sejajar dengan JTDK menjadi lebih cepat dan mengakibatkan peningkatan jumlah penumpang.

Ilustrasi tembakan.

Anggota Polresta Manado Ditemukan Tewas di Mampang Sedang Cuti

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan bahwa anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara yakni Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024