Teror Racun, Kantin Polda Disterilkan

Polda Metro Jakarta Raya
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Selain menjaga diri dan masyarakat, polisi kini harus menjaga makanan. Sebab para teror menambah satu lagi modus teror. Meracuni makanan. Modus ini diketahui setelah polisi menggerebek rumah salah satu tersangka di Kemayoran, Jakarta. Ada racun sianida di situ. Dan kata polisi -- berdasarkan keterangan tersangka- barang laknat itu akan dipakai untuk meracuni makanan polisi.

Kaleng Susu Isi 16 Kg Sabu dari Malaysia Masuk Indonesia Lewat Kaltara Digagalkan

Di sejumlah daerah polisi bersiaga soal makanan ini. Memperketat pengamanan dan memeriksa semua makanan yang masuk. Pesan dari warung kecil atau pun dari restauran mahal.

Kepolisian Daerah Metro Jaya juga memperketat pengamanan tempat-tempat makan di dalam wilayah Polda. Juga melakukan sterilisasi di sejumlah warung makan. "Kami sudah mengumpulkan para pedagang di Polda. Meminta mereka untuk mengawasi dan melarang orang yang tidak berkepentingan masuk ke dalam dapur setiap kantin," ujar Kepala Biro Operasional Komisaris Besar Sujarno di Jakarta, Selasa 14 Juni 2011.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

Para pedagang juga, kata Sujarno, diminta waspada dengan orang "asing" yang baru masuk ke warung mereka. "Penjual yang ada di kantin juga harus waspada. Apalagi dengan orang asing," tegasnya.

Koordinator Kantin Sabara Polda Metro Jaya, Poniman, membenarkan bahwa seluruh pedagang yang berada di areal Mapolda Metro Jaya telah diminta agar lebih waspada dan melapor jika mengetahui ada orang yang mencurigakan dan tidak dikenal masuk ke dalam dapur kantin.

Meski keamanan diperketat, Poniman menegaskan bahwa tidak terjadi penurunan jumlah pengunjung  di warung-warung itu,  sebab umumnya anggota polisi yang makan di kantin itu.

Sementara itu, Kepala Urusan Penerangan Satuan Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Polisi, Yossie Pr, mengaku tidak terlalu khawatir dengan adanya ancaman tersebut. "Waspada boleh, tapi bukan berati kita jadi ketakutan," kata dia.

Bahkan, menurutnya, sebenarnya anggota polisi tidak memiliki kantin khusus dan membaur dengan masyarakat. "Artinya ancaman itu bukan hanya untuk polisi tapi seluruh masyarakat. Jadi lawan terorisme bersama-sama, dan tetap waspada," pungkasnya.

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai
Pimpinan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin Bogor, Habib Bahar bin Smith

Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo-Gibran: Mau Gak Mau Harus Terima, Tapi...

Pimpinan Ponpes Tajul Alawiyyin, Habib Bahar bin Smith mengakui terpilihnya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024