Abonemen CommuterLine Ludes, Penumpang Kecewa

Uji Coba Kereta KRL Commuter Line
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Tiket berlangganan KRL atau abonemen habis diserbu penumpang. Oleh karena itu sejumlah penumpang yang biasa menggunakan layanan kartu trayek bulanan KRL Commuter Line kecewa. Mereka biasa menggunakan karcis bulanan karena alasan ekonomis.

Profil Epy Kusnandar, Pemeran Kang Mus Preman Pensiun Ditangkap karena Kasus Narkoba

Asti, seorang karyawan swasta yang biasa menumpang Commuter Line dari Universitas Indonesia menuju Tanah Abang mengaku kecewa karena kehabisan tiket berlangganan. Dia berharap PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) selaku operator mau menambah kuota tiket berlangganan.

"Saya biasa mengurus abonemen pada akhir bulan. Tapi kemarin mereka bilang awal bulan saja karena masih belum menentukan tarif. Saat ditanya pada awal bulan, dibilangnya sudah habis," sesalnya.

Asti mengatakan dengan tiket berlangganan, dirinya dapat menghemat biaya transportasi. Terlebih, intensitas beraktifitasnya cukup tinggi.

"Lumayan sekali menghematnya. Tapi sangat disayangkan, setelah pola baru ini saya tidak kebagian," ucap Asti.

Corporate Secretary PT KCJ, Makmur Syaheran belum dapat menjelaskan masalah ketersediaan tiket berlangganan ini. Makmur hanya menjelaskan pihaknya menyambut baik usulan untuk menambah kuota tiket berlangganan ini. "Usulan penambahan akan saya usulkan," kata Makmur di Jakarta, Kamis, 7 Juli 2011.

Direktur Eksekutif Institut Transportasi, Darmaningtyas mendukung langkah operator untuk menambah kuota tiket berlangganan KRL. Tapi, menurut dia, peningkatan kuota ini jangan sampai merugikan konsumen maupun operator. "Yang penting terjangkau, penumpang dan PT KCJ juga tidak rugi,” ujarnya.

Sebab, lanjut Darmaningtyas, jika tarif kereta api terlalu murah, akan menyenangkan konsumen namun malah dapat merugikan operator. Sebaliknya, lanjut dia, kalau terlalu mahal, operator yang untung dan konsumen yang menderita. "Masalah tarif itu harus memikirkan kedua belah pihak," ungkapnya.

Harga tiket berlangganan bulanan untuk rute Jakarta – Bekasi dipatok Rp 258.000. Sedangkan rute Jakarta – Depok Rp 238.000, dan Jakarta - Bogor Rp 278.000. Padahal estimasi sekali perjalanan pergi-pulang, seorang penumpang Bekasi dapat menghabiskan biaya Rp 325.000 untuk 25 efektif hari kerja. Sedangkan Jakarta – Bogor sebesar Rp 350.000 dan Jakarta – Depok Rp 300.000. (eh)

Viral Video Pengalaman Tinggal Dekat Lanud, Netizen: Serasa Lagi Perang

Top Trending : Pengalaman Tinggal Dekat Landasan Udara hingga Anak Kiai Sering Open BO Waria

Ada beberapa artikel yang menjadi pusat perhatian publik di Indonesia sehingga mendapatkan banyak pembaca untuk kanal Trending VIVA.co.id pada Sabtu, 4 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024